Kasar sekali lelaki tua itu memaksakan empat
lembar bergambar Diponegoro masuk ke dalam tubuhku. Jari-jari keras
lelaki setengah abad itu seolah tak peduli mau seperti apa bentuk kertas
berharga itu jadinya. Dia memang bukan lelaki biasa, godfather begitu orang-orang menyebutnya. Bukan sehari dua aku bersamanya, lima tahun sudah.
Lima tahun aku berada di tumpukan bagian
bawah. Kawan-kawanku sudah lama pergi, semakin tinggi berada di tumpukan
...
Monday, January 23, 2012
Sunday, January 1, 2012
January 01, 2012
....
Gusdur Tommy WInata, Pemikiran Gus Dur, Pluralitas, Sejarah, Tommy Winata
No comments
...
Subscribe to:
Posts (Atom)