Monday, April 1, 2024

 

Sumber foto: afrikahayat.org

Tahun ini adalah tahun ketiga Ramadhan tanpa papa. Allah memanggil papa 2021 lalu, beberapa bulan saja sebelum Ramadhan. Tak mudah dan terasa sangat berbeda. Rindu pastilah, sedih tentu ada. Namun, kenangan Bersama beliau tentu hidup dalam memori kami anaknya.

Aku anak tertua dari tiga bersaudara, dua adikku Perempuan. Tiap kami punya kenangan indahnya Ramadhan Bersama keluarga saat papa masih ada, satu yang membekas dalam kenanganku, sedari aku kecil mungkin usia enam – tujuh tahun hingga aku duduk di sekolah menengah atas, hampir tiap kali mengantarkan zakat fitrah (zakat al-fitr), entah itu melalui  masjid atau langsung pada penerima zakat (mustahik) papa selalu mengajak kami. Dengan motor tuanya, kami selalu dibonceng mengantarkan zakat, seingatku tiap berzakat selalu dengan beras tidak dengan uang. Itu salah satu kenangan ramadhan bersama papa yang melekat dalam memoriku.

Tak terasa bulan Ramadhan akan segera berlalu, tinggal hitungan hari Idul Fitri akan segera datang. Sebelum hari kemenangan itu datang, menunaikan zakat fitrah sebagai kewajiban tiap yang berjiwa baik lelaki maupun perempuan yang ditunaikan di Bulan Ramadhan menjadi rangkaian ibadah yang tak boleh terlewatkan di bulan penuh keberkahan ini, dan bagian dari Rukun Islam.

Tentu metode menyalurkannya bisa saja melalui panitia amil zakat yang biasanya ada hampir di tiap-tiap masjid, atau langsung pada mereka yang memenuhi syarat sebagai delapan golongan penerima zakat dan juga dapat disalurkan melalui lembaga atau badan zakat infaq dan shodaqoh yang sedemikian banyak saat ini.

Sebagai mantan penggiat di Ikatan Remaja Muhammadiyah Yogyakarta dan juga Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Jawa Tengah, tentu salah satu pilihan yang biasa kami gunakan untuk menyalurkan zakat adalah melalui Lazismu (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah). Disamping karena berbagai kemudahan yang diberikan, seperti banyaknya cabang yang ada di seluruh tanah air, aplikasi online yang disediakan juga karena manajemen pengelolaannya yang cakap dan amanah. Tiap kota besar maupun kecil Insha Allah ada cabang Lazismu, misal saya yang asal Palembang, bisa menyalurkan melalui Lazismu Kota Palembang, atau rekan-rekan yang ada di Kota Malang dapat menyalurkan melalui Lazismu Kota Malang.



Kembali ke soal Zakat yang berasal dari kata zaka dan bermakna suci, tumbuh atau berkembang sejatinya adalah ibadah yang memiliki dimensi vertikal, hubungan hamba dan Sang Pencipta juga memiliki dimensi horizontal hubungan antar sesama. Hal ini menjadikan Zakat sebagai ibadah yang luar biasa. Ibadah yang mengandung pesan sosial yang menakjubkan. Nilai solidaritas kemanusian beitu terasa dalam zakat. Kita sebagai manusia tak boleh abai akan kesulitan yang dirasakan sesama.

Yuk, di saat Idul Fitri tinggal menghitung hari kita tunaikna zakat fitrah. Tak hanya itu mari hayati nilai-nilai solidaritas yang terkandung dalam zakat fitrah. Dari nilai-nilai tersebut harapannya bisa melakat dalam keseharian kita, baik di kala ramadhan maupun di bulan-bulan lainnya.

Zakat sejatinya tak hanya zakat fitrah di Bulan Ramadhan tapi ada pula zakat harta. Nah, zakat harta ini meliputi beberap; ada zakat logam berupa emas dan perak, zakat perniagaan, zakat harta berupa surat berharga, pertanian, pertambangan, pendapatan dan jasa bahkan harta temuan. Ada perhitungan dan juga ketentuan yang mengatur mengenai syarat zakat harta ini. Referensi tentang ini sedemikian banyak, salah satunya bisa didapatkan di www.lazismu.org dimana referensi mengenai zakat baik dalil dan ketentuanya bisa dipelajari secara detail dan mendalam, bahkan tersedia kalkulator zakat. Sangat membantu bagi mereka yang ingin menyalurkan zakat, infaq dan sedekahnya.

Melalui program pengelolaan zakat yang sangat inovatif dan amanah seperti yang dirancang oleh lazismu dbaik di skala nasional maupun di kabupaten kota, diharapkan dana yang terkumpul dari umat bisa menjadi kekuatan dalam membangun solidaritas sosial sekaligus memperkuat kualitas pendidikan, kesehatan dan juga lingkungan bagi umat. Pengelolaan dana ZIS umat yang visioner akan memiliki dampak sosial sehingga bisa bergerak dari gerakan yang bersifat charity semata menjadi gerakan pembedayaan berbasis partisipasi umat.

Semoga tiap kita yang berencana menyalurkan zakat, infaq dan sedekahnya, Allah berikan kemudahan dan kelancaran serta keberkahan. Serta para pejuang pengelolah dan penyalur ZIS di seluruh tanah air diberikan kesehatan dan kemudahan oleh Allah SWT.

 


Saturday, March 30, 2024

Aku dan Talenta Muda Digital

Keseharianku sebagai pekerja di lembaga pendidikan non formal yang menyiapkan talenta digital membuatku sadar, betapa besar kebutuhan talenta digital baik secara global maupun nasional. Lembaga tempatku bekerja ini berkantor pusat di Bulgaria, secara global lebih dari 300 ribu orang pernah mengikuti program-program pelatihan yang disediakan.

Pekerjaanku menuntutku berinteraksi dengan banyak calon software engineer, full stack developer, digital designer, digital marketer dan berbagai calon professional di tiga bidang; IT, Digital Business, dan Digital Creative. Perbincangan-perbincangan dengan para talenta digital ini menyadarkan betapa cepat perubahan dunia.

Aku saat berdiskusi dengan kolega dari Bulgaria 
Dunia yang berubah cepat, interaksi manusia dan teknologi terjadi begitu intens dan massif menuntut manusia memiliki “senjata” yang tangguh. Senjata yang kumaksud adalah piranti berupa laptop yang bisa menjadi sahabat dalam mengarungi dunia yang tengah bertransformasi menjadi serba digital.

Dalam interaksi dan pengamatanku terhadap keseharian para talenta digital ini, paling tidak ada tiga hal yang menjadi ciri khas mereka;

Multi tasking, talenta muda digital ini sangat terbiasa melakukan lebih dari satu pekerjaan di saat yang bersamaan. Meeting online sambil ngoding atau ngoding sembari chit chat di forum sepertinya lumrah bagi mereka. Sedikit berbeda dengan generasi sebelumnya yang cenderung berfokus pada satu pekerjaan di satu waktu.

Revolusioner, talenta muda ini ide-idenya sangat revolusioner. Imajinasi mereka dalam membangun solusi sungguh luar biasa, out of the box. Tiap diskusi di antara mereka idenya berloncatan, aku menyebutnya solusi revolusioner. Mereka tak berfokus pada produk tapi impact yang akan ditimbulkan dari project yang sedang mereka kerjakan.

Fleksibel, talenta muda digital ini dalam berpikir dan berinteraksi begitu lentur dan fleksibel, mereka sangat adaptif, sehingga dinamika yang terbangun menjadi sangat kuat dan menarik. Bisa jadi ini berbeda dengan generasi yang diatasnya, cenderung sedikit lebih kaku dalam interaksi, talenta muda ini sangat lincah dan fleksibel dalam interaksi.

Catatan Awal Tentang ASUS Zenbook Duo (UX8406)


Keindahan Inovasi

Ciri khas talenta muda seperti yang digambarkan di atas seolah menemukan representasinya manakala bicara soal device yang mereka gunakan, yup laptop adalah device utama mereka dalam bekerja. Representasi ciri khas mereka seolah terwakili oleh satu laptop yang baru saja dirilis di Indonesia awal Maret 2024 lalu. Yuhu, tidak salah lagi. ASUS Zenbook Duo (UX8406), Laptop Dual-Screen OLED terbaik di Dunia.

Mengapa kemudian ciri khas talenta muda digital disebut terepresentasikan di Asus Zenbook Duo, karena laptop ini pun memiliki keunggulan luar biasa sebagai produk laptop revolusioner yang telah dikembangkan oleh asus sejak tahun 2018 melalui Project Precog yang pada akhirnya menghasilkan Asus Zenbook Duo yang revolusioner.

Ciri talenta muda yang multi tasking juga mewujud di laptop ASUS Zenbook Duo (UX8406) kini bisa makin maksimal dengan dua layar yang bisa digunakan bersamaan, kalau dulu mereka harus punya external untuk memaksimalkan kinerja, kini cukup dengan Asus Zenbook Duo semua dalam satu piranti.


Fleksibilitas menjadi ciri utama desainnya sehingga penggunaan menjadi mudah dan nyaman. Berbagai mode penggunaanjuga tersedia, sehingga bisa disesuaikan dengan aktifitas yang dilakukan. Tak hanya itu, Asus Zenbook Duo ini juga produk Inovatif dimana disematkan dual Lumina OLED screen yang menghadirkan visual terbaik untuk mendongkrak kinerja. Soal teknologi sudah gak perlu diragukan, Asus Zenbook Duo ini ditenagai AI, Hadir sebagai laptop Intel® Evo™ Edition, dibekali prosesor Intel® Core™ Ultra 7 155H dengan chip Intel® AI Boost NPU untuk performa terbaik

Itu soal keunggulan dan ketangguhan Asus Zenbook Duo (UX8406) yang merepresentasikan ciri khas para talenta digital hari ini. Sekarang mari kita bedah sekilas soal Project Precog yang menjadi muasal piranti ini.

Project Precog

Bermula dari gelaran Computex 2018 ASUS Project Precog dirilis, konsep awal laptop dual screen dengan dukungan AI yang ditampilkan saat itu mendapat berbagai komentar, sebagian menyebut sebagai inovasi yang tak terbayangkan, sebuah harapan untuk memaksimalkan kinerja, dan berbagai komentar lainnya. Endgadget dalam ulasannya menyebut PC Concept di Project Precog sebagai It’s where “AI meets the PC”

Selepas computex 2018, Asus tak dengan buru-buru melepas produk dual screen ke pasar, secara konsisten dan terukur, pernyempurnaan terus dilakukan baik pada aspek teknologi maupun desain. Hal ini menunjukkan betapa ASUS menyiapkan Zenbook Duo ini dengan kualitas yang luar biasa.

Kini, enam tahun dari Computex 2018, kita menyaksikan sebuah laptop yang sesuai dengan semangat zaman dapat kita gunakan untuk menggandakan kinerja. Sebuah tren baru telah hadir dan seperti biasa Asus menjadi salah satu pencipta tren baru. Review dari kotakgame (kotakgame.com) menyebut Laptop Zenbook Duo UX8406 ini sebagai laptop dari masa depan.

Catatan Lanjutan Tentang ASUS Zenbook Duo (UX8406)

Rasanya belum lengkap tulisan ini sebelum mencoba membedah fitur lima mode penggunaan dari ASUS Zenbook Duo UX8406 yang hadir dengan sistem operasi Windows 11, ASUS Zenbook DUO (UX8406) juga merupakan laptop berfitur Copilot untuk dukungan AI. Copilot di Windows 11 melengkapi keahlian dan kreativitas Anda dengan bantuan kecerdasan serta jawaban relevan. 

 

Selain itu, sudah dilengkapi Office Pre-Installed, agar Anda bisa nikmati semua manfaat dengan PC yang lengkap – PC sudah termasuk Office Home & Student 2021. Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya."

 

5 Mode Penggunaan

 

Salah inovasi yang paling revolusioner dari ASUS Zenbook Duo (UX8406) ini adalah dual-screen OLED yang tidak hanya bisa digunakan dalam satu model pemakaian melainkan bisa dalam lima mode pemakaian yang akan sangat mendukung kinerja sesuai dengan aktivitas, kelima mode tersebut adalah;

Pilihan lima mode penggunaan, benar-benar memanjakan



  • Dual-Screen Mode: Inilah mode penggunaan yang paling membedakan Zenbook DUO (UX8406) dengan laptop lainnya. Mode ini memanfaatkan keberadaan layar kedua di Zenbook DUO (UX8406) secara penuh, yaitu dengan memposisikan laptop secara lebih tinggi menggunakan penyangga terintegrasi sehingga kedua layarnya dapat dilihat secara lebih nyaman. Penggunanya kemudian mengontrol Zenbook DUO (UX8406) menggunakan keyboard fisiknya secara nirkabel melalui koneksi Bluetooth.

  • Desktop Mode: Didesain untuk pengguna yang suka dengan layar vertikal, Desktop Mode di Zenbook DUO (UX8406) menawarkan dua layar vertikal yang diposisikan secara berdampingan. Mode ini sangat cocok untuk seknario penggunaan seperti menulis artikel, browsing, dan coding.
  • Laptop Mode: Laptop mode membuat Zenbook DUO (UX8406) tampil layaknya laptop clamshell pada umumnya dengan satu layar aktif dan keyboard yang ditempatkan di atas layar keduanya. Mode penggunaan ini sangat cocok ketika Zenbook DUO (UX8406) digunakan di ruang terbatas seperti di dalam pesawat.
  • Laptop Mode with Virtual Keyboard: ASUS menghadirkan solusi bagi pengguna Zenbook DUO (UX8406) yang tidak ingin menggunakan keyboard fisiknya. Melalui ScreenXpert, pengguna Zenbook DUO (UX8406) dapat menghadirkan keyboard virtual dalam layout penggunaan yang berbeda-beda lengkap dengan touchpad virtual.
  • Sharing Mode: Mode paling unik di Zenbook DUO (UX8406) ini memungkinkan pengguna untuk berbagi layar dengan orang lain secara lebih mudah. Cukup buka layar laptop ini hingga 180° dan aktifkan mode ini. Kedua layarnya kini saling bertolak belakang sehingga memudahkan dua orang untuk berinteraksi secara langsung ketika menggunakan Zenbook DUO (UX8406).
 


 Spesifikasi tingkat dewa milik Asus Zenbook Duo (UX8406) sudah tak mungkin diragukan.

Main Spec.

Zenbook DUO (UX8406MA)

CPU

Intel® Core™ Ultra 7 Processor 155H 1.4 GHz (24MB Cache, up to 4.8 GHz, 16 cores, 22 Threads) with Intel® AI Boost NPU

Operating System

Windows 11 Home

Memory

16GB LPDDR5X

Storage

1TB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 Performance SSD

Display

Dual 14-inch ASUS Lumina OLED, 3K (2880 x 1800) 16:10, 120Hz, 0.2ms, 100% DCI-P3, PANTONE Validated, 600nits, VESA CERTIFIED Display HDR True Black 500, Low Blue Light, Anti-Flicker, Touchscreen with Stylus Support

Graphics

Intel® Arc™ Graphics

Input/Output

1x USB 3.2 Gen 1 Type-A, 2x Thunderbolt™ 4 supports display / power delivery, 1x HDMI 2.1 TMDS, 1x 3.5mm Combo Audio Jack

Connectivity

Wi-Fi 6E(802.11ax) (Dual band) 2*2 + Bluetooth® 5.3

Camera

FHD camera with IR and Ambient Light Sensor function, support Windows Hello, support Windows Studio Effect

Audio

Smart Amp Technology, Built-in speaker, Built-in array microphone, harman/kardon certified

Battery

75WHrs, 4S1P, 4-cell Li-ion

Dimension 

31.35 x 21.79 x 1.46 ~ 1.99 cm

Weight

1.39 Kg (laptop)

0.3 Kg (keyboard)

Price

Rp33.999.000

Warranty

2 Tahun Garansi Global dan 1 Tahun ASUS VIP Perfect Warranty

Aku dan ASUS

Rasanya tak perlu waktu lama bagiku untuk memutuskan untuk segera memiliki ASUS Zenbook Duo (UX8406) ini, hanya masalah waktu saja untuk merasakan laptop dari masa depan ini. Paling tidak ada tiga alasan mengapa pada saatnya nanti aku memilih laptop dengan inovasi tingkat dewa ini;

  • Sesuai dengan kebutuhan profesionalku, intensitas online meeting yang tinggi dengan berbagai kolega di berbagai negara menuntut piranti yang meungkinkanku melakukan multi tasking sehingga tak banyak waktu yang terbuang.
  • Trendy, ini menjadi faktor utama mengapa layak memilih ASUS Zenbook Duo (UX8406), inovasi berbalut keindahan.
  • Tak mudah ketinggalan zaman, seri zenbook duo ini satu langkah malampui teknologi dan inovasi di zamannya, sehingga satu dekade ke depan ASUS Zenbook Duo rasanya masih akan up to date.
Dari sisi pengalaman memakai, Asus bukanlah hal baru bagiku. Semasa awal bekerja, ASUS EEE PC menjadi 'sahabat' dalam meniti karir, banyak kenangan dan perjuangan yang dilalui bersama si mungil bertenaga berwarna putih itu. Bahkan sampai hari ini  setelah lebih dari satu dekade masih terawat baik dan masih bisa digunakan dengan baik.





Bahkan  saat aku menjadi fasilitator pendidikan bagi anak-anak Orang Rimba di pedalaman Jambi sebuah unit ASUS seri G40 berwarna putih menjadi teman sejati dalam mengerjakan berbagai laporan perkembangan belajar anak-anak rimba di daerah Sarolangun Jambi. Bagiku Asus bukan sekedar soal teknologi dan device inovatif melainkan "teman seperjuangan" yang penuh kenangan, menemani perjalananku sekian lamanya.





Popular Posts