Wednesday, March 26, 2014




Indonesia seperti telah mendapatkan presiden baru, manakala Partai Demokrasi Indonesia  Perjuangan menetapkan Jokowi sebagai calon presiden (14/3). Semua indikator mengarah pada satu kesimpulan; Jokowi presiden kita 2014-2019. Benarkah demikian ?

Semua hasil survei yang dirilis lembaga survei dimana prosesnya melibatkan pendapat publik enam bulan terakhir menempatkan Jokowi di peringkat teratas. Bahkan di beberapa survei, angkanya di atas 30 persen. Selain survei, popularitas Jokowi melesat tajam di media, tiada jam tanpa pemberitaan tentang Jokowi, di media sosialpun demikian adanya. Rasa-rasanya memang Jokowi sudah tak terbendung.

Di sisi lain, Prabowo Subianto, capres Partai Gerindra makin terkikis peluangnya seiring kehadiran Jokowi. Di samping itu reaksi kerasnya terhadap PDIP dan Jokowi ikut membuat citra Prabowo merosot. Capres konvensi Parta Demokrat belumlah jelas, tapi diyakini tak akan mampu membendung “efek Jokowi”. Begitupun dengan Aburizal Bakrie yang sedari awal memang peluangnya tak besar menurut survei, ditambah dengan beredarnya  video jalan-jalan Aburizal bersama artis kakak beradik di Maladewa, akan ada efek negatif pada pencapresannya. Meski tim Golkar mencoba mengubah kondisi negatif beredarnya video ini justru menjadi senjata baru.Calon dari Partai Hanura dan PKS masih tercecer di belakang, begitupun PKB, PAN, PPP dan PBB.

Di luar itu semua, kita masih ingat dengan jelas ketika Jokowi memenangkan pemilukada DKI Jakarta, semua survei menunjukkan Fauzi Bowo akan menang, bahkan Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis, Foke akan menang satu putaran saja. Tapi apa yang terjadi, justru the underdog, Jokowi, jadi pemenang. Lantas apa hubungannya dengan Jokowi hari ini ?

Kondisi di atas angin yang dialami Jokowi hari ini bisa menjadi bumerang, jika Jokowi menerapkan strategi yang terlalu defensif seperti sekarang. Karena pada akhirnya bisa saja pertahannya dibobol lawan. Banyak sekali amunisi lawan politik Jokowi untuk menyerangnya. Isu korupsi, ini adalah isu yang akan sangat dahsyat berdampak pada opini publik. Partai Demokrat sudah merasakannya. Banyak pihak meyakini bahwa Jokowi bersih, tapi mungkin saja ada ‘kelalaian” Jokowi ketika memimpin Solo atau saat memimpin Jakarta, lihat saja kasus impor bus trans Jakarta yang sudah mulai ditembakkan ke Jokowi.

Isu SARA (Suku, agama dan ras) akan tetap dijadikan senjata melemahkan Jokowi. Isu bahwa Jokowi keturunan Tionghoa dan isu sensitif lainnya akan terus dimainkan, terutama di daerah-daerah yang memiliki basis agama tertentu yang kuat. Tentu Jokowi dan PDIP bisa tenang untuk isu yang satu ini, pemilukada DKI membuktikan isu ini tak mempan. Tapi, entah bagaimana dampaknya jika isu Jokowi dicukongi konglomerat hitam Tionghoa terus digoreng lawan politiknya, bisa jadi memberikan dampak siginifikan.

Isu keluarga, dalam sebuah sistem politik dimana figur adalah hal yang penting (Patron-client) isu keluarga biasanya direspon sangat luas oleh publik. Pertanyaannya, apakah Jokowi punya sisi gelap terkait perilaku personal dan memiliki isu seputar keluarga yang “hitam” ? jika tidak, ya Jokowi akan tenang saja. Tapi kalau ada yang disembunyikan, maka Jokowi dan tim sudah harus siap mengantisipasinya ? Aburizal Bakrie sudah merasakan, tapi sejauh ini timnya mampu mengelolah isu tersebut.

Satu lagi isu yang sekarang terus menerus dikelola oleh Gerindra untuk menyerang Jokowi adalah isu Jokowi pembohong dan tak tahu terima kasih. Jokowi dulu berjanji akan menjalankan amanah di DKI sampai tuntas, tapi nyatanya ia memilih meninggalkan DKI di usia pemerintahan yang masih seumur jagung. Isu ini belum terlalu masif, tapi dampaknya sudah mulai terasa. Tak kurang dari 180 orang tim sukses Jokowi saat menjadi calon gubuernur DKI menarik dukungan terhadap Jokowi. Begitupun dengan beberapa elemen masyarakat Betawi mulai meninggalkan Jokowi.

Kita masih akan melihat isu-isu baru yang akan terus menghantam Jokowi. Apakah Jokowi akan terus tenang dan mengacuhkan semua isu, atau sesekali akan melakukan serangan balik, kita tunggu saja ? Pertarungan isu ini akan semakin sengit pasca pemilihan umum legislatif.

Asal Bukan Jokowi (Abujo) dan Golkar Connection

Prabowo di Gerindra, Wiranto di Hanura, Surya Paloh di Nasdem, beberapa tokoh kunci di Demokrat sebut saja Hayono Isman, dan beberapa tokoh di partai lain tak dapat dipungkiri memiliki keterhubungan dengan Partai Golkar. Meski sebagian mereka bisa disebut sebagai kelompok yang “terbuang”. Di luar itu masih ada Sri Sultan Hamengkubowono X, Jusuf Kalla, Din Syamsudin dan banyak tokoh senior lainnya. Akankah mereka bersatu membendung Jokowi ?

Sulit untuk menyatukan semua, tiap mereka punya kepentingan. Tapi sejarah politik kita mencatat poros tengah pada tahun 1999 berhasil memenangkan Almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai presiden, padahal PAN dan PKB yang jadi motor poros tengah taklah akur. Tapi dengan semboyan ABM (Asal Bukan Mega), kepentingan mereka menjadi satu. Akankah kali ini terulang kembali ? Abujo, asal bukan Jokowi.

Kekuatan yang terlalu superior seperti Jokowi hari ini, niscaya akan mengundang resistensi. Bukan mustahil superioritas Jokowi justru menyatukan lawan-lawna politiknya menjadi satu barisan, barisan abujo. Apalagi pendeklarasian Jokowi disebut berbagai pihak tepat waktu, tapi bagi saya, resiko yang diambil PDIP begitu besar. Semakin jauh jarak antara deklarasi capres dengan pilpres, membuat calon yang diusung semakin mudah diserang. Mengingat PDIP tak terlalu yakin bisa “memerahkan” Indonesia di pemilihan legislatif jika Jokowi tak segera dideklarasikan, ya pilihan mempercepat deklarasi, menjadi sah-sah saja.

Barisan abujo ini tak bisa dianggap remeh, semakin hari barisan ini akan semakin masif. Hanya membutuhkan momentum dan siapa yang mengambil inisiatif. Kalau Golkar dan Gerindra bisa bersatu, Jokowi akan mendapat lawan seimbang. Kita tungguh saja babak demi babak dalam drama politik di 2014 ini. Apapun dramanya, pada akhirnya rakyat yang akan menentukan siapa presiden kita.

Note : Tulisan ini juga dimuat di Harian Jambi Independent (26/03)






Medio 1990

Anak Sungai Musi adalah ruang bermain kami. Usia lima atau enam tahun kami sudah wajib bisa berenang, kalau tidak alamat celaka. Sebagian besar aktivitas kami di sungai; berenang, bermain bola, berkejaran-kejaran dan sebagainya. Kalau kebanyakan anak-anak bermain dengan basis daratan, kami menjadikan sungai sebagai basis.

Air sungai mengalir lembut ke hilir, meski tak benar-benar jernih tapi kami masih sanggup menyelam di kedalaman, air sungai masih sangat baik. Tak terlalu banyak sampah, paling-paling enceng gondok yang tumbuh di pinggir-pinggir sungai. Mencari ikan bukan perkara susah, memancing, menjaring atau sesekali menangkul[i]. Sungai adalah denyut nadi kami.

Aku tumbuh dalam dekapan hangat anak Sungai Musi.

Medio 1997

Masa-masa SMA yang penuh kisah. Kuhabiskan masa-masa ini di Jogja, kota yang penuh dialektika, wacana silih berganti, dunia yang menawarkan nuansa baru dalam kehidupanku. Anak kampung di tepian Sungai Musi merambah kota pengetahuan.

Kudengar sayup-sayup istilah perubahan iklim, kukenal pula istilah kerentanan ekologis dan prihal-prihal lain yang berkaitan dengan masa depan bumi. Bumi yang kita diami dalam ancaman, begitu sederhananya yang kutahu. Di tepi Kali Progo aku mendapati masa laluku, sayang kali Progo berwarna kecoklatan, membawa pesan penanda penderitaan.

Aku tahu begitu banyak yang serakah, alam diperah tapi lupa untuk menjaga. Bukan hanya di nusantara tapi di pejuru dunia. Kudengar sayup-sayup kisah pilu dari penjuru bumi. Hutan Amazon yang luluh lantak, rimbun hutan Papua disikat demi kepentingan tambang, Hutan Kalimantan dan Sumatera diretas perkebunan yang berkembang ganas. Sabuk “hijau” perkebunan sawit memanjang dari Aceh hingga Lampung.

Ada semacam kesadaran, ada semacam keresahan, tapi belumlah tahu kemana arah resah itu. Baru sekedar mendengar sayup-sayup, belum sampai pada keinginan mengubah keadaan.

Sesekali ibu menelpon dari rumah di Palembang sana, mewartakan kalau Palembang banjir, dulu sekedar lima tahun sekali banjir besar, kini hampir tiap tahun banjir menjalar. Di lain waktu bapak berkisah, kalau kemarau panjang datangnya. Alam kian sulit ditebak sedang manusia menjadi makin tamak.

Medio 2002

Aku mulai terlibat. Masa-masa kuliah membuat kesadaran kian mengental; tak cukup hanya menyaksikan data-data kerusakan hutan atau suhu bumi yang terus merangkak naik. Kuputuskan terlibat lebih dekat. Bersama masyarakat pinggiran hutan di kaki Gunung Slamet tepatnya di Cibun, Sunyalangu, Karang Lewas kami meretas langkah mencoba menjaga hutan tersisa.

Letak Cibun sekitar tiga jam berkendara roda dua dari kampusku di Purwokerto, bukan sebuah desa, hanya perkampungan yang tak lebih dari 35 kepala keluarga. Makanya disebut grumbul bukan dusun atau desa.
Pada fase ini aku mulai sadar masalah rusaknya hutan bukan masalah sederhana; tanam pohon, rawat lalu selesai. Kerusakan hutan begitu kompleks, ada faktor ekonomi, politik, sosial bahkan budaya yang mengitarinya. Kearifan masyarakat tradisional tak akan pernah mampu membendung kuku-kuku tajam ketamakan. Kadang kala negara tak peduli atas kondisi hutan, sedang korporasi makin ganas mencengkeram.

Begitupun masyarakat lokal, mereka bukanlah entitas yang berada di ruang kosong, godaan kekayaan, iming-iming kemajuan membuat mereka rapuh. Hutan pun pelan tapi pasti ikut tersapu.

Pengalaman-pengalaman di Cibun membuatku tahu, konservasi bukan pekerjaan sehari dua, setahun dua, ini pekerjaan panjang yang tak mengenal batas waktu. Kerja-kerja konservasi bukan pula pekerjaan individual, ini menuntut kontribusi banyak orang, bukan hanya rakyat, tapi juga negara bahkan perusahaan.



Cibun adalah potret komunitas pinggiran yang kesehariannya bergantung pada hutan, sayangnya nasib hutan bukan tergantung mereka, melainkan kebijakan dan juga perusahaan.

Lain di pinggiran lain pula di perkotaan. Gaya hidup membuat bumi kian menanggung beban. Semua orang berpacu menggunakan kendaraan perorangan, perilaku membuang sampah tak kunjung membaik, listrik masih dihambur-hamburkan, bahan bakar minyak masih dianggap murah sehingga semena-mena dihabiskan. Aku menyaksikan semua tak hanya dari tayangan tapi menyaksikan sendiri saat sekali-sekali berkegiatan di ibukota atau kota-kota besar lainnya. 

Ekonomi negeri mulai tumbuh pasca krisis 1998, tapi di lain sisi perilaku kita tak kunjung ramah pada alam. Hidup makin konsumtif, itu cerminan masyarakat perkotaan.

Aku sendiri bukan ruang kosong yang menyaksikan semua itu dari kejauhan. Aku adalah bagian dari generasi yang pola hidupnya konsumtif dan tak bijak itu. Walau resah tapi aku sendiri kadang tak kuasa menghindar dari determinasi budaya hura-hura yang tak ramah alam itu.

Medio 2004

Kesempatan membandingkan. UNEP (United nations for environment Programme) dan Bayer mengirimku ke Jerman sebagai duta muda lingkungan. Sebuah kesempatan untuk belajar sekaligus membandingkan bagaimana Jerman menata ruang hidup mereka.

Terkagum-kagum aku menyaksikan betapa serius negeri ini menata ruang hidup mereka. Lingkungan adalah prioritas. Pembangunan bekerlanjutan bukan isapan jempol belaka. Perilaku masyarakatnya pun mengagumkan, mereka menempa diri untuk hidup menghargai alam.

Fakta itu tak membuatku berkecil hati sebagai anak negeri. Toh, Jerman memang sudah lebih dulu memahami teknologi dan dampak perubahan iklim. Mereka terancam karena hutan mereka taklah seluas nusantara atau Brazil. Perilaku mereka bukan tanpa alasan dan latar belakang. Di banyak sisi, kadang aku berpikir negara maju berstandar ganda. Mereka berhati malaikat di negeri sendiri tapi kadang berwajah “lain” di negara berkembang. Ah, sudahlah.

Apapun persepsiku tapi nyatanya yang kulihat di negeri ini adalah sebuah sisi positif dari sebuah peradaban. Tak ada salahnya kita mereplika kebijakan dan perilaku mereka.

Di hari-hari terakhir di Jerman, aku terpaku di atas Rhein yang mahsyur itu. Tak lebih dari lima spesies ikan saja yang ada disana. Tapi mereka menjaganya setengah mati, bandingkan saja dengan parit-parit kecil di Palembang atau Riau atau Jambi, ada puluhan jenis ikan disana, tapi kita kerap abai menjaganya.



Medio 2007

Sebuah pilihan jalan ditentukan.  Usai kuliah aku bekerja sebagai research writer di sebuah televisi swasta. Hari-hari berisi kepadatan, dari pagi hingga dini hari. Di tengah rutinitas kuputuskan bergabung menjadi relawan di organisasi lingkungan dunia, logo pandanya sudah menjadi ikon kerja-kerja penyelamatan keragaman ekosistem, yup WWF. Menjadi relawan WWF adalah sebuah kisah yang menentukan.

Bukan pekerjaan besar yang kulakukan sebagai relawan, di sela-sela libur kerja aku menjadi public educator bersama rekan-rekan relawan lainnya. Kami mendatangi sekolah-sekolah, kami berbagi kisah, kadang mencoba saling menginspirasi untuk mengambil peran menyelematkan bumi.

Bukan dengan kerja-kerja besar melainkan kerja-kerja sederhana yang bisa dilakukan siapa saja. Tidak harus dimulai dengan banyak orang cukup dimulai dari diri sendiri. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, beralih ke kendaraan umum syukur-syukur mau gowes dari rumah ke tempat kerja. Menghemat listrik, tak membiarkan colokan nancap padahal tak digunakan, mematikan lampu saat tak diperlukan, pendingin ruangan tak harus sedingin di kutub, sampah bisa dimanfaatkan tak harus dibuang melainkan dimanfaatkan ulang.

Dari sini aku mengenal sosok-sosok luar biasa di WWF sana. Mas Suhud yang kerap bersepeda ke kantor, sepedanya dilipat lalu ditaruh di dalam ruang kerjanya. Mas Aulia yang cinta mati dengan segala sesuatu yang berbau konservasi kelautan. Mba Rini yang berjibaku mendorong pendidikan lingkungan dimana-mana. Atau Mba Verena yang menjadi motor earth hour di Indonesia. Banyak sosok-sosok yang menginspirasi di “rumah besar” bernama WWF itu. Mereka tak sekedar bekerja tapi menghayati tiap langkahnya.



Tak begitu lama aku menjadi relawan, setahun dua saja, tapi semua itu menjadi penentu jalan hidupku. Kutasbihkan hidup untuk menjadi green life style learner. Mencoba berperilaku hijau. Sebisa mungkin berjalan kaki kalau tidak ya naik sepeda, kalau memang berat ya naik bus atau angkot saja. Memastikan listrik tak menyala saat tak digunakan. Dan banyak lagi hal-hal kecil yang bagi sebagian orang terlalu remeh untuk dilakukan. Toh tak berdampak banyak pada perbaikan nasib bumi.

Dulu aku juga berpikir begitu, mengubah dunia harus dengan hal-hal besar. Tapi itu tak selamanya benar. Kita bisa memulainya dari diri sendiri dan dari hal-hal sederhana. Bayangkan dampaknya jika separuh manusia di dunia mencoba bergaya hidup hijau. Betapa besar kita bisa mereduksi emisi karbon. Dan sebagainya dan sebagainya J

Saat Ini....

Disini kini aku berdiri. Sejak 2008 kuputuskan berkiprah di dunia LSM lingkungan. Makassar, Aceh, Jakarta dan kini Jambi telah menjadi basis kerjaku. Isu konservasi menjadi hal sehari-hari, prihal pemberdayaan komunitas juga telah menjadi konsumsi harian.

Kini aku menjadi guru rimba di Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi. Mencoba belajar bersama dengan anak-anak disini; mengeja aksara, melafalkan angka-angka dan saling berkisah tentang alam, tentang kehidupan dan tentang masa depan.



Orang Rimba pernah berkata “Halam kamia la rubuh”, alam telah runtuh. Ujaran ini datang karena keresahan mereka mendapati hutan mereka yang dijarah, sungai mereka yang mengeruh dan kehidupan mereka yang tak lagi mudah. Begitu pun bagi kita semua, bukan tak mungkin bumi kita ini akan benar-benar runtuh karena tak sangup lagi menanggung keserakahan manusia. Semoga tidak ! Berbuatlah untuk mencegahnya....
  




[i] Menangkul adalah cara menangkap ikan dengan menggunakan jaring yang snagat rapat dan empat ujung jaring dilekatkan ke bambu yang membentuk kerucut. Ujung kerucut dilekatkan ke bambu ebsar, sehingga bisa diangkat ke darat. Biasanya banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau.

Keterangan Foto :

Foto 1, Ilustrasi kehidupan di Sungai Musi/huzer apriansyah
Foto 2, Keadaan Jalan ke Grumbul Cibun/huzer apriansyah
Foto 3, Saat penulis (paling kanan) berada di pinggir Sungai Rhein/Koleksi pribadi
Foto 4, Berperahu salah satu alat transportasi ramah lingkungan/koleksi pribadi
Foto 5, Penulis (tengah) bersama dengan anak-anak rimba/heriyadi asyari (Warsi)

Diikutsertakan dalam lomba blog WWF-Inodnesia dan Blogdetik





Tuesday, March 25, 2014

Suara mama menghilang dari telpon. Kuletakkan telpon genggamku, kuarahkan pandangan keluar jendela sembari mengingat kata-kata mama ditelpon tadi, “Mama, sudah nabung untuk berangkat umroh. Kalau haji terlalu lama menunggunya.”



Kalimat itu selalu keluar dari mama, bukan kali ini saja, mungkin tiga tahun terkahir selalu ada kalimat itu yang muncul tiap kali ia menelpon. Ku tahu tabungannya taklah bertambah dengan cepat. Mama mengandalkan uang sertifikasi guru yang ia terima tiap empat bulan itu. Tentu tak semua uang itu bisa ia tabung, masih harus disisihkan untuk keperluan adikku yang masih SMA.

Ah, andai saja uangku banyak tak perlu selama itu mama dan papa harus menunggu guna mengobati kerinduannya ke tanah suci. Rindu yang telah mereka pendam sekian lama, kerinduan yang dengan segala upaya berusaha mereka tuntaskan. Kulirik buku tabungan yang ada di atas meja kerjaku, kubuka perlahan. Angka-angka yang tercetak tipis membuatku menghela nafas, “Ah, mungkin dua atau tiga tahun lagi,” gumamku. Kusisipkan doa setelah menutup buku tabungan itu. Aku bermimpi bisa membantu kedua orangtuaku menjejak tanah suci.

Satu persatu tetangga atau keluarga meuntaskan kerinduannya ke tanah suci, tapi orang tuaku belum kunjung berangkat. Tiap kali orang pulang dari tanah suci, mereka mengunjungi orang-orang itu, mendengar dengan khidmat kisah ditanah suci, sembari berdoa segera bisa mengikuti jejak mereka.

Kunyalakan laptopku, berusaha mencari informasi tentang paket perjalanan umroh yang harganya promo, kuketikkan “paket umroh 2017” di mesin pencari, dalam hati aku berharap bisa dapat paket yang murah di tahun ini sehingga jika tabungan mama dan tabunganku dijumlah bisa memberangkatkan mereka berdua. Kubuka satu persatu link yang muncul di mesin pencari. Sampailah aku pada lin.k nomor delapan. Sebuah link yang mengantarku ke www.paketumrohapril.com Aku tak berharap banyak karena kurasa paket yang ditawarkan akan sama saja dengan tujuh link terdahulu yang kubuka.


Pelan-pelan kubaca, sampailah pada harga paket, “wow, ada paket yang hanya 1800 USD,” aku bersemangat, harga ini di bawah harga rata-rata. Kuambil kalkulator dan mencoba mencari jumlahnya dalam rupiah. Ini yang paling rasional, pikirku. Promo ini kalau lihat penelusuranku di website penyedia jasa umroh ini akan ada tiap tahun, kalaupun ada penyesuaian tak seberapa. Kalau begini, mama dan papa bisa bernagkat tahun depan, pikiran itu membuat perasaanku campur aduk, bahagia, sedih dan resah.

Bahagia, karena mungkin inilah jalan yang ditunjukkan Tuhan agar aku bisa ikut mewujudkan mimpi mama dan papa. Sedih, karena mengapa aku baru menyadari tentang paket promo ini sekarang, padahal promo ini untuk kebernagkatan April 2014, waktnya sudah sangat sempit. Resah, karena ingin segera menabung yang banyaks ehingga april tahun depan, mama dan papa bisa tersenyum dan bersujud di Baitullah.

Kutelusuri website cheria tour ini, di artikel tentang harga paket umroh ini saja ada 181 komentar dari pembaca. Satu persatu dijawab dengan lugas dan sangat bersahabat oleh admin cheria travel. Di sisi atas web muncul penawaran untuk berlangganan informasi paket promo dari cheria tour wisata, segera kuisi kolom email yang disediakan.

Tak hanya itu, ada paket plus-plusnya yang disediakan, tak hanya mengunjungi Tanah Suci, tapi ada paket lain yang bisa menambah wawasan peserta;

Paket Umroh Plus Dubai 2014
Paket Umroh Plus Turki 2014
Paket Umroh Plus Eropa 2014

Paket Umroh Plus Aqsa 2014
Terbayang bagaimana senangnya bisa mengunjungi negeri-negeri nan jauh itu. Terbayang eksotika dan romantika Dubai yang mahsyur itu, sebuah kota yang dibangun secara luar biasa, kota indah di atas gurun. Kota yang memadukan antara budaya lama dan modernitas, menarik mencari tahu bagaimana keseimbangan itu dicapai di negeri para khafilah ini. Cheria Tour Wisata telah menyediakan semua kebutuhan kita, tinggal persiapan mental dan fisik, siap berangkat deh. Lihat saja apa yang kita dapatkan setelah membayar biaya paket yang terbilang masuk akan itu;


Biaya Paket sudah termasuk :

● Akomodasi
● Tiket pesawat PP Kelas Ekonomi
● Makan 3x sehari
● Air zam-zam @ 10 liter
● Muthawwif (Guide) berpengalaman sesuai ajaran Rasulullah
● Bimbingan manasik umrah plus konsumsi
● Ziarah di Arab Saudi menggunakan bus AC
● Visa umrah
● Visa Dubai
● Bagasi sesuai ketentuan pilihan penerbangan
● Asuransi selama perjalanan

Kalaupun mama dan papa belum bisa menikmati paket ini, mungkin aku suatu saat bisa mengunjungi tanah suci sembari bertandang ke negeri gurun yang mahsyur ini.


Kalau paket umroh plus Turki, wah-wah ini juga tak kalah seru. Turki sebuah negeri yang punya dua identitas, Asia dan Eropa. Peradaban dan kebudayaan mereka dipengaruhi Eropa tapi akar budaya mereka adalah Asia (Timur Tengah). Adalah sebuah kebahagiaan andai bisa menjejakkan kaki di Turki. Melihat jejak kejayaan Islam disana, melihat pula bagaimana Turki beradaptasi dengan kultur Eropa, bagaimana negeri itu dibangun di atas kesadaran kolektif untuk kompetitif secara global namun tetap berakar pada kearifan masa lalu.


Biaya Paket sudah termasuk :

● Akomodasi
● Tiket pesawat PP Kelas Ekonomi
● Makan 3x sehari
● Air zam-zam @ 10 liter
● Muthawwif (Guide) berpengalaman sesuai ajaran Rasulullah
● Bimbingan manasik umrah plus konsumsi
● Ziarah di Arab Saudi menggunakan bus AC
● Visa umrah
● Visa Turki
● Bagasi sesuai ketentuan pilihan penerbangan
● Asuransi selama perjalanan

List di atas adalah fasilitas yang didapatkan jika membayar paker umroh plus Turki.

Umroh plus Eropa, mungkin ini berbiaya paling mahal diantara yang lainnya. Tapi setimbang dengan apa yang akan didapatkan. Sebuah perjalanan yang membawa kita pada negeri-negeri empat musim, negeri-negeri yang telah memberi warna pada peradaban global. Belanda, Jerman, Belgia dan Perancis akan menjadi destinasi yang dikunjungi dalam paket ini. Islam pernah menjelajah sampai ke negeri-negeri jauh ini. Tak ada salahnya melacaka jejak perjalanan Islam sembari menyaksikan bagaimana negeri-negeri itu membangun diri.


Ini adalah fasilitas yang kita dapatkan jika mengikuti paket umroh plus Eropa;

Akomodasi
Tiket pesawat PP Kelas Ekonomi
Makan 3x sehari
Air zam-zam @ 10 liter
Muthawwif (Guide) berpengalaman sesuai ajaran Rasulullah
Bimbingan manasik umrah plus konsumsi
Ziarah di Arab Saudi menggunakan bus AC
Visa umrah
Bagasi sesuai ketentuan pilihan penerbangan
Asuransi selama perjalanan
Mari kita simak itenerary perjalanan dalam paket umroh plus Eropa ini, and abisa membayangkan sebuah petualangan yang mengesankan.

Hari 01  :  Jakarta - Dubai – Madinah
Seluruh jamaah berkumpul di Terminal II Bandara Soekarno-Hatta, 4 jam sebelum keberangkatan menuju Dubai dengan menggunakan pesawat Emirate Airlines.

Hari 02  :  Madinah
Jamaah akan diantar berziarah ke Makam Rasulullah beserta kedua sahabatnya, Abu Bakar dan Umar Bin Khatab, di Makam Baqi. Setelah itu jamaah dapat berkunjung  ke tempat-tempat bersejarah di sekitar Madinah, seperti Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Jabal Uhud dan berbelanja buah tangan di Pasar Kurma yang merupakan salah satu pasar kurma yang paling ramai. Kemudian Jamaah shalat berjamaah di Masjid Nabawi.

Hari 03  :  Madinah
Acara bebas, jamaah bisa mengisinya dengan memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi atau mungkin bisa menikmati dengan berjalan-jalan di sekitar kota Madinah.

Hari 04  :  Madinah – Makkah
Setelah shalat dzuhur, jamaah bersiap-siap untuk berihram (mandi dan bersuci). Kemudian, jamaah akan diantar berangkat menuju Makkah via ‘Aly (miqat) untuk memulai Ihram. Setibanya di Makkah, check-in hotel dan selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Masjidil Haram untuk thawaf, sa’i, dan tahallul.

Hari 05  :  Madinah - Makkah
Acara bebas, jamaah bisa mengisinya dengan memperbanyak ibadah di Masjidil Haram atau mungkin jamaah bisa menikmati berjalan-jalan di sekitar kota Makkah.

Hari 06  :  Makkah
Jamaah akan diantar untuk berziarah ke tempat-tempat bersejarah di sekitar kota Makkah, seperti Jabal Tsur, Jabal Rahmah/Padang Arafah, Mudzalifah, Mina, Jabal Nur, dan Ja’ranah. Bagi yang ingin melaksanakan ibadah umrah ke-2, bisa bermiqat di Masjidil Ja’ranah lalu kembali melewati Pekuburan al-Ma’la dan Masjid Jin.

Hari 07  :  Makkah
Acara bebas, jamaah dapat mengisinya dengan memperbanyak ibadah di Masjidil Haram, atau mungkin jamaah bisa menikmati berjalan-jalan di sekitar kota Makkah.

Hari 08  :  Makkah - Jeddah – Frankfurt
Setelah shalat dzuhur kemudian thawaf wada’ dan bersiap meninggalkan Makkah menuju Jeddah untuk City Tour Jeddah, hingga tiba saatnya transfer ke Airport King Abdul Aziz Jeddah untuk melanjutkan perjalanan Paket Umrah Plus Tour Eropa 2014 ke Frankfurt.

Hari 09  :  Frankfurt Arrival
Tiba di  Frankfurt,  jamaah dapat melakukan photo stop di Frankfurt Cathedral dan Romerberg, alun-alun kota dengan pemandangan rumah khas Jerman yang sangat unik dan indah. Jerman, khususnya kota Frankfurt merupakan kota yang terkenal dengan makanan khasnya yaitu Sosis, jamaah akan menikmatinya sebagai menu lezat santap siang. Setelah itu, jamaah akan diantar ke hotel untuk check-in dan beristirahat (makan siang dan makan malam).

Hari 10  :  Frankfurt – Cologne
Perjalanan dilanjutkan ke kota Koln yang merupakan kota yang terkenal sebagai kota asal parfum Eu De Cologne 4711. Di sini jamaah akan diajak berjalan-jalan ke pusat kota, kemudian jamaah dapat photo stop di depan sebuah gereja (Cathedral Koln) yang menjadi landmark kota, dikarenakan gereja ini merupakan satu-satunya bangunan di kota Koln yang tidak hancur pada masa Perang Dunia ke-2. Kemudian, nikmatilah waktu bebas jamaah untuk shopping di sekitar Cathedral Koln yang banyak menyajikan makanan dan pernak-pernik unik khas kota Koln dan Jerman. Setelah itu, jamaah diantar ke hotel untuk check-in dan beristirahat (sarapan, makan siang, dan makan malam).


Hari 11  :  Cologne - Amsterdam – Volendam
Dari Jerman, kemudian jamaah menuju negara kincir angin Belanda. Berwisata ke kota kecil yang dahulu merupakan desa nelayan yaitu Volendam, dimana jamaah dapat berfoto menggunakan pakaian tradisional Belanda. Dari Volendam menuju kota terbesar Amsterdam. Belanda terkenal sebagai tempat pengasahan berlian No. 1 di dunia, belumlah lengkap wisata ke Belanda tanpa mengunjungi Workshop Pengasahan Berlian ternama. Jamaah juga akan melewati Old Town Amsterdam (Damrak), dimana terdapat Royal Palace, National Monument dan Central Station. Setelah itu, jamaah akan diantar ke hotel untuk cek-in dan beristirahat.

Hari 12  :  Amsterdam - Brussels – Paris
Jamaah akan meninggalkan negeri kincir angin, Belanda dan melanjutkan perjalanan menuju kota Brussels, Belgia. Setibanya di Brussels jamaah akan diajak berfoto di Monumen Atomium yang memiliki tinggi 103 meter dan dibangun dalam  rangka World Exhibition 1958. Setelah itu, jamaah akan diajak “Walking Tour” ke kota tua untuk mengunjungi  Grand Palace,  dan lambang kota Brussels Patung Manneken Pis serta berbelanja dan perjalanan dilanjutkan ke kota Paris.

Hari 13  :  Paris
Pagi hari setelah sarapan pagi jamaah akan diajak untuk mengunjungi salah satu destinasi wisata paling favorit untuk dikunjungi, Menara Eiffel. Jamaah akan diajak masuk ke Menara Eiffel hingga tingkat ke-2, dimana jamaah dapat menikmati keindahan kota Paris yang sangat termahsyur dari atas. Kemudian, jamaah akan diajak melewati dan menikmati berbagai tempat-tempat yang sangat indah di Paris, seperti Museum Louvre, Arc De Triomphe, Champs Elysees, Place De La Concorde, Terowongan Pont De Alma, Des Invalides, Sungai Seine dan Gedung Opera  dengan arsitekturnya yang unik. Setelah itu, pada sore hari  jamaah dapat menikmati berbelanja sepuasnya di sekitar kota Paris atau membeli buah tangan untuk dibawa ke tanah air.

Hari 14  :  Paris – Jakarta
Setelah sarapan pagi di hotel kemudian acara bebas, bisa jamaah isi dengan kembali berjalan-jalan menikmati indahnya kota Paris, berfoto di tempat-tempat indah, berbelanja souvenir atau mungkin jamaah bisa mengunjungi tempat-tempat yang belum sempat anda kunjungi di Paris. Sampai tiba saatnya jamaah akan diantar ke Airport Paris untuk kembali pulang ke tanah air.
Empat belas hari yang mungkin tak akan terlupakan dalam hidup.

Terakhir adalah paket umroh plus Aqsa. Yup, ini adalah sebuah sentra peradaban islam yang begitu besar perannya dalam perkembangan Islam. Berkunjung kesini adalah kesempatan mengenali bagaimana Islam di masa lalu memberi warna. Disini kita juga bisa melihat banyak sisi kehidupan Timur Tengah yang mungkin tak kita dapati hanya dengan melihat Madinah atau Mekah.

Akomodasi  sesuai  yang telah  disebutkan
Tiket Pesawat PP Kelas ekonomi
Makan 3x sehari
Air Zam-zam @ 10 liter
Muthawwif / Guide berpengalaman sesuai ajaran Rasulullah SAW
Bimbingan Manasik Umroh + Konsumsi
Ziarah di Arab Saudi menggunakan bus AC
Visa Umrah
Visa Aqsho
Bagasi sesuai ketentuan pihan penerbangan
Asuransi selama perjalanan
List di atas adalah fasiltias yang kita dapatkan dengan membayar paket umroh plus Aqsa. Lengkap bukan ?

***
Suara adzan Ashar terdengar, kututup laptop tuaku, kurafalkan doa, semoga kelak mama dan papa bisa bernagkat ke tanah suci. Amiin....

Cheria Tour Wisata Selayang Pandang


Cheriatna Bitha dan sang istri, Farida Ningsih, adalah sosok yang ada di balik Cheria Tour Wisata. Pengusaha muslim yang punya komitmen tinggi, era muslim dotcom pernah mengulas sosok dua pengusaha yang bersinar ini. Di penghujung artikel ditulis “Sukses Pak Cheri tidak berhenti sampai di sini. Ia pun merancang target-target baru demi kesuksesan berikutnya. Dengan motto bekerja adalah bagian dari ibadah, Pak Cheri pun tak sungkan membagi-bagikan ilmu suksesnya kepada teman-teman yang ingin belajar darinya.....”
Pak Cheri bersama keluarga/cheriatna.asia


Cheria Tour Wisata sendiri adalah salah satu unit bisnis yang diharapkan bisa membawa kebaikan bagi banyak orang, terutama memudahkan ornag beribadah. Disamping berbisnis ternyata menulis jadi salah satu kegemarannya. Simak saja tulisan-tulsian beliau di kompasiana, salah satu media warga di bawah kompas dotcom, http://www.kompasiana.com/cheriatna.

Cheria Tour Wisata menyediakan berbagai program terbaik serta juga dengan biaya/harga promo dan murah untuk Anda, ada program Haji Khusus/ONH Plus, Umroh Reguler dan Plus Serta Wisata Muslim.

Alamat dan kontak cheriat tour wisata :        



PT. CHERIA - Biro Perjalanan Umroh, Haji & Tour Muslim Halal Syariah
Gedung Twink Lt. 3
Jl. Kapten P. Tendean No. 82 Mampang Prapatan
Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12790

Telepon : 021 - 7900 216 (Hunting)
Mobile : 021 444 610 74

Fax : 021-7918 2408
Email : info@cheria-travel.com

Sedangkan bagi yang ingin bersilaturhami dengan sang pemilik untuk berbagi ilmu dan pengalaman bisa di :

GTalk : cheriatna@gmail.com
YM: cheriatna@ymail.com
Facebook: facebook.com/cheriatna
Twitter : @cheriatna
Skype : cheriatna
HP: 021-70692409

SEMOGA BERMANFAAT !!


Note :
Kartun by Irvan Maulana
Semua foto : Cheriatourwisata

Tulisan ini diikutkan dalam...





Note : 
Kartun by Irvan Maulana
Semua foto : Cheriatourwisata

Tulisan ini diikutkan dalam...






Popular Posts