Monday, April 1, 2024

 

Sumber foto: afrikahayat.org

Tahun ini adalah tahun ketiga Ramadhan tanpa papa. Allah memanggil papa 2021 lalu, beberapa bulan saja sebelum Ramadhan. Tak mudah dan terasa sangat berbeda. Rindu pastilah, sedih tentu ada. Namun, kenangan Bersama beliau tentu hidup dalam memori kami anaknya.

Aku anak tertua dari tiga bersaudara, dua adikku Perempuan. Tiap kami punya kenangan indahnya Ramadhan Bersama keluarga saat papa masih ada, satu yang membekas dalam kenanganku, sedari aku kecil mungkin usia enam – tujuh tahun hingga aku duduk di sekolah menengah atas, hampir tiap kali mengantarkan zakat fitrah (zakat al-fitr), entah itu melalui  masjid atau langsung pada penerima zakat (mustahik) papa selalu mengajak kami. Dengan motor tuanya, kami selalu dibonceng mengantarkan zakat, seingatku tiap berzakat selalu dengan beras tidak dengan uang. Itu salah satu kenangan ramadhan bersama papa yang melekat dalam memoriku.

Tak terasa bulan Ramadhan akan segera berlalu, tinggal hitungan hari Idul Fitri akan segera datang. Sebelum hari kemenangan itu datang, menunaikan zakat fitrah sebagai kewajiban tiap yang berjiwa baik lelaki maupun perempuan yang ditunaikan di Bulan Ramadhan menjadi rangkaian ibadah yang tak boleh terlewatkan di bulan penuh keberkahan ini, dan bagian dari Rukun Islam.

Tentu metode menyalurkannya bisa saja melalui panitia amil zakat yang biasanya ada hampir di tiap-tiap masjid, atau langsung pada mereka yang memenuhi syarat sebagai delapan golongan penerima zakat dan juga dapat disalurkan melalui lembaga atau badan zakat infaq dan shodaqoh yang sedemikian banyak saat ini.

Sebagai mantan penggiat di Ikatan Remaja Muhammadiyah Yogyakarta dan juga Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Jawa Tengah, tentu salah satu pilihan yang biasa kami gunakan untuk menyalurkan zakat adalah melalui Lazismu (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah). Disamping karena berbagai kemudahan yang diberikan, seperti banyaknya cabang yang ada di seluruh tanah air, aplikasi online yang disediakan juga karena manajemen pengelolaannya yang cakap dan amanah. Tiap kota besar maupun kecil Insha Allah ada cabang Lazismu, misal saya yang asal Palembang, bisa menyalurkan melalui Lazismu Kota Palembang, atau rekan-rekan yang ada di Kota Malang dapat menyalurkan melalui Lazismu Kota Malang.



Kembali ke soal Zakat yang berasal dari kata zaka dan bermakna suci, tumbuh atau berkembang sejatinya adalah ibadah yang memiliki dimensi vertikal, hubungan hamba dan Sang Pencipta juga memiliki dimensi horizontal hubungan antar sesama. Hal ini menjadikan Zakat sebagai ibadah yang luar biasa. Ibadah yang mengandung pesan sosial yang menakjubkan. Nilai solidaritas kemanusian beitu terasa dalam zakat. Kita sebagai manusia tak boleh abai akan kesulitan yang dirasakan sesama.

Yuk, di saat Idul Fitri tinggal menghitung hari kita tunaikna zakat fitrah. Tak hanya itu mari hayati nilai-nilai solidaritas yang terkandung dalam zakat fitrah. Dari nilai-nilai tersebut harapannya bisa melakat dalam keseharian kita, baik di kala ramadhan maupun di bulan-bulan lainnya.

Zakat sejatinya tak hanya zakat fitrah di Bulan Ramadhan tapi ada pula zakat harta. Nah, zakat harta ini meliputi beberap; ada zakat logam berupa emas dan perak, zakat perniagaan, zakat harta berupa surat berharga, pertanian, pertambangan, pendapatan dan jasa bahkan harta temuan. Ada perhitungan dan juga ketentuan yang mengatur mengenai syarat zakat harta ini. Referensi tentang ini sedemikian banyak, salah satunya bisa didapatkan di www.lazismu.org dimana referensi mengenai zakat baik dalil dan ketentuanya bisa dipelajari secara detail dan mendalam, bahkan tersedia kalkulator zakat. Sangat membantu bagi mereka yang ingin menyalurkan zakat, infaq dan sedekahnya.

Melalui program pengelolaan zakat yang sangat inovatif dan amanah seperti yang dirancang oleh lazismu dbaik di skala nasional maupun di kabupaten kota, diharapkan dana yang terkumpul dari umat bisa menjadi kekuatan dalam membangun solidaritas sosial sekaligus memperkuat kualitas pendidikan, kesehatan dan juga lingkungan bagi umat. Pengelolaan dana ZIS umat yang visioner akan memiliki dampak sosial sehingga bisa bergerak dari gerakan yang bersifat charity semata menjadi gerakan pembedayaan berbasis partisipasi umat.

Semoga tiap kita yang berencana menyalurkan zakat, infaq dan sedekahnya, Allah berikan kemudahan dan kelancaran serta keberkahan. Serta para pejuang pengelolah dan penyalur ZIS di seluruh tanah air diberikan kesehatan dan kemudahan oleh Allah SWT.

 


Saturday, March 30, 2024

Aku dan Talenta Muda Digital

Keseharianku sebagai pekerja di lembaga pendidikan non formal yang menyiapkan talenta digital membuatku sadar, betapa besar kebutuhan talenta digital baik secara global maupun nasional. Lembaga tempatku bekerja ini berkantor pusat di Bulgaria, secara global lebih dari 300 ribu orang pernah mengikuti program-program pelatihan yang disediakan.

Pekerjaanku menuntutku berinteraksi dengan banyak calon software engineer, full stack developer, digital designer, digital marketer dan berbagai calon professional di tiga bidang; IT, Digital Business, dan Digital Creative. Perbincangan-perbincangan dengan para talenta digital ini menyadarkan betapa cepat perubahan dunia.

Aku saat berdiskusi dengan kolega dari Bulgaria 
Dunia yang berubah cepat, interaksi manusia dan teknologi terjadi begitu intens dan massif menuntut manusia memiliki “senjata” yang tangguh. Senjata yang kumaksud adalah piranti berupa laptop yang bisa menjadi sahabat dalam mengarungi dunia yang tengah bertransformasi menjadi serba digital.

Dalam interaksi dan pengamatanku terhadap keseharian para talenta digital ini, paling tidak ada tiga hal yang menjadi ciri khas mereka;

Multi tasking, talenta muda digital ini sangat terbiasa melakukan lebih dari satu pekerjaan di saat yang bersamaan. Meeting online sambil ngoding atau ngoding sembari chit chat di forum sepertinya lumrah bagi mereka. Sedikit berbeda dengan generasi sebelumnya yang cenderung berfokus pada satu pekerjaan di satu waktu.

Revolusioner, talenta muda ini ide-idenya sangat revolusioner. Imajinasi mereka dalam membangun solusi sungguh luar biasa, out of the box. Tiap diskusi di antara mereka idenya berloncatan, aku menyebutnya solusi revolusioner. Mereka tak berfokus pada produk tapi impact yang akan ditimbulkan dari project yang sedang mereka kerjakan.

Fleksibel, talenta muda digital ini dalam berpikir dan berinteraksi begitu lentur dan fleksibel, mereka sangat adaptif, sehingga dinamika yang terbangun menjadi sangat kuat dan menarik. Bisa jadi ini berbeda dengan generasi yang diatasnya, cenderung sedikit lebih kaku dalam interaksi, talenta muda ini sangat lincah dan fleksibel dalam interaksi.

Catatan Awal Tentang ASUS Zenbook Duo (UX8406)


Keindahan Inovasi

Ciri khas talenta muda seperti yang digambarkan di atas seolah menemukan representasinya manakala bicara soal device yang mereka gunakan, yup laptop adalah device utama mereka dalam bekerja. Representasi ciri khas mereka seolah terwakili oleh satu laptop yang baru saja dirilis di Indonesia awal Maret 2024 lalu. Yuhu, tidak salah lagi. ASUS Zenbook Duo (UX8406), Laptop Dual-Screen OLED terbaik di Dunia.

Mengapa kemudian ciri khas talenta muda digital disebut terepresentasikan di Asus Zenbook Duo, karena laptop ini pun memiliki keunggulan luar biasa sebagai produk laptop revolusioner yang telah dikembangkan oleh asus sejak tahun 2018 melalui Project Precog yang pada akhirnya menghasilkan Asus Zenbook Duo yang revolusioner.

Ciri talenta muda yang multi tasking juga mewujud di laptop ASUS Zenbook Duo (UX8406) kini bisa makin maksimal dengan dua layar yang bisa digunakan bersamaan, kalau dulu mereka harus punya external untuk memaksimalkan kinerja, kini cukup dengan Asus Zenbook Duo semua dalam satu piranti.


Fleksibilitas menjadi ciri utama desainnya sehingga penggunaan menjadi mudah dan nyaman. Berbagai mode penggunaanjuga tersedia, sehingga bisa disesuaikan dengan aktifitas yang dilakukan. Tak hanya itu, Asus Zenbook Duo ini juga produk Inovatif dimana disematkan dual Lumina OLED screen yang menghadirkan visual terbaik untuk mendongkrak kinerja. Soal teknologi sudah gak perlu diragukan, Asus Zenbook Duo ini ditenagai AI, Hadir sebagai laptop Intel® Evo™ Edition, dibekali prosesor Intel® Core™ Ultra 7 155H dengan chip Intel® AI Boost NPU untuk performa terbaik

Itu soal keunggulan dan ketangguhan Asus Zenbook Duo (UX8406) yang merepresentasikan ciri khas para talenta digital hari ini. Sekarang mari kita bedah sekilas soal Project Precog yang menjadi muasal piranti ini.

Project Precog

Bermula dari gelaran Computex 2018 ASUS Project Precog dirilis, konsep awal laptop dual screen dengan dukungan AI yang ditampilkan saat itu mendapat berbagai komentar, sebagian menyebut sebagai inovasi yang tak terbayangkan, sebuah harapan untuk memaksimalkan kinerja, dan berbagai komentar lainnya. Endgadget dalam ulasannya menyebut PC Concept di Project Precog sebagai It’s where “AI meets the PC”

Selepas computex 2018, Asus tak dengan buru-buru melepas produk dual screen ke pasar, secara konsisten dan terukur, pernyempurnaan terus dilakukan baik pada aspek teknologi maupun desain. Hal ini menunjukkan betapa ASUS menyiapkan Zenbook Duo ini dengan kualitas yang luar biasa.

Kini, enam tahun dari Computex 2018, kita menyaksikan sebuah laptop yang sesuai dengan semangat zaman dapat kita gunakan untuk menggandakan kinerja. Sebuah tren baru telah hadir dan seperti biasa Asus menjadi salah satu pencipta tren baru. Review dari kotakgame (kotakgame.com) menyebut Laptop Zenbook Duo UX8406 ini sebagai laptop dari masa depan.

Catatan Lanjutan Tentang ASUS Zenbook Duo (UX8406)

Rasanya belum lengkap tulisan ini sebelum mencoba membedah fitur lima mode penggunaan dari ASUS Zenbook Duo UX8406 yang hadir dengan sistem operasi Windows 11, ASUS Zenbook DUO (UX8406) juga merupakan laptop berfitur Copilot untuk dukungan AI. Copilot di Windows 11 melengkapi keahlian dan kreativitas Anda dengan bantuan kecerdasan serta jawaban relevan. 

 

Selain itu, sudah dilengkapi Office Pre-Installed, agar Anda bisa nikmati semua manfaat dengan PC yang lengkap – PC sudah termasuk Office Home & Student 2021. Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya."

 

5 Mode Penggunaan

 

Salah inovasi yang paling revolusioner dari ASUS Zenbook Duo (UX8406) ini adalah dual-screen OLED yang tidak hanya bisa digunakan dalam satu model pemakaian melainkan bisa dalam lima mode pemakaian yang akan sangat mendukung kinerja sesuai dengan aktivitas, kelima mode tersebut adalah;

Pilihan lima mode penggunaan, benar-benar memanjakan



  • Dual-Screen Mode: Inilah mode penggunaan yang paling membedakan Zenbook DUO (UX8406) dengan laptop lainnya. Mode ini memanfaatkan keberadaan layar kedua di Zenbook DUO (UX8406) secara penuh, yaitu dengan memposisikan laptop secara lebih tinggi menggunakan penyangga terintegrasi sehingga kedua layarnya dapat dilihat secara lebih nyaman. Penggunanya kemudian mengontrol Zenbook DUO (UX8406) menggunakan keyboard fisiknya secara nirkabel melalui koneksi Bluetooth.

  • Desktop Mode: Didesain untuk pengguna yang suka dengan layar vertikal, Desktop Mode di Zenbook DUO (UX8406) menawarkan dua layar vertikal yang diposisikan secara berdampingan. Mode ini sangat cocok untuk seknario penggunaan seperti menulis artikel, browsing, dan coding.
  • Laptop Mode: Laptop mode membuat Zenbook DUO (UX8406) tampil layaknya laptop clamshell pada umumnya dengan satu layar aktif dan keyboard yang ditempatkan di atas layar keduanya. Mode penggunaan ini sangat cocok ketika Zenbook DUO (UX8406) digunakan di ruang terbatas seperti di dalam pesawat.
  • Laptop Mode with Virtual Keyboard: ASUS menghadirkan solusi bagi pengguna Zenbook DUO (UX8406) yang tidak ingin menggunakan keyboard fisiknya. Melalui ScreenXpert, pengguna Zenbook DUO (UX8406) dapat menghadirkan keyboard virtual dalam layout penggunaan yang berbeda-beda lengkap dengan touchpad virtual.
  • Sharing Mode: Mode paling unik di Zenbook DUO (UX8406) ini memungkinkan pengguna untuk berbagi layar dengan orang lain secara lebih mudah. Cukup buka layar laptop ini hingga 180° dan aktifkan mode ini. Kedua layarnya kini saling bertolak belakang sehingga memudahkan dua orang untuk berinteraksi secara langsung ketika menggunakan Zenbook DUO (UX8406).
 


 Spesifikasi tingkat dewa milik Asus Zenbook Duo (UX8406) sudah tak mungkin diragukan.

Main Spec.

Zenbook DUO (UX8406MA)

CPU

Intel® Core™ Ultra 7 Processor 155H 1.4 GHz (24MB Cache, up to 4.8 GHz, 16 cores, 22 Threads) with Intel® AI Boost NPU

Operating System

Windows 11 Home

Memory

16GB LPDDR5X

Storage

1TB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 Performance SSD

Display

Dual 14-inch ASUS Lumina OLED, 3K (2880 x 1800) 16:10, 120Hz, 0.2ms, 100% DCI-P3, PANTONE Validated, 600nits, VESA CERTIFIED Display HDR True Black 500, Low Blue Light, Anti-Flicker, Touchscreen with Stylus Support

Graphics

Intel® Arc™ Graphics

Input/Output

1x USB 3.2 Gen 1 Type-A, 2x Thunderbolt™ 4 supports display / power delivery, 1x HDMI 2.1 TMDS, 1x 3.5mm Combo Audio Jack

Connectivity

Wi-Fi 6E(802.11ax) (Dual band) 2*2 + Bluetooth® 5.3

Camera

FHD camera with IR and Ambient Light Sensor function, support Windows Hello, support Windows Studio Effect

Audio

Smart Amp Technology, Built-in speaker, Built-in array microphone, harman/kardon certified

Battery

75WHrs, 4S1P, 4-cell Li-ion

Dimension 

31.35 x 21.79 x 1.46 ~ 1.99 cm

Weight

1.39 Kg (laptop)

0.3 Kg (keyboard)

Price

Rp33.999.000

Warranty

2 Tahun Garansi Global dan 1 Tahun ASUS VIP Perfect Warranty

Aku dan ASUS

Rasanya tak perlu waktu lama bagiku untuk memutuskan untuk segera memiliki ASUS Zenbook Duo (UX8406) ini, hanya masalah waktu saja untuk merasakan laptop dari masa depan ini. Paling tidak ada tiga alasan mengapa pada saatnya nanti aku memilih laptop dengan inovasi tingkat dewa ini;

  • Sesuai dengan kebutuhan profesionalku, intensitas online meeting yang tinggi dengan berbagai kolega di berbagai negara menuntut piranti yang meungkinkanku melakukan multi tasking sehingga tak banyak waktu yang terbuang.
  • Trendy, ini menjadi faktor utama mengapa layak memilih ASUS Zenbook Duo (UX8406), inovasi berbalut keindahan.
  • Tak mudah ketinggalan zaman, seri zenbook duo ini satu langkah malampui teknologi dan inovasi di zamannya, sehingga satu dekade ke depan ASUS Zenbook Duo rasanya masih akan up to date.
Dari sisi pengalaman memakai, Asus bukanlah hal baru bagiku. Semasa awal bekerja, ASUS EEE PC menjadi 'sahabat' dalam meniti karir, banyak kenangan dan perjuangan yang dilalui bersama si mungil bertenaga berwarna putih itu. Bahkan sampai hari ini  setelah lebih dari satu dekade masih terawat baik dan masih bisa digunakan dengan baik.





Bahkan  saat aku menjadi fasilitator pendidikan bagi anak-anak Orang Rimba di pedalaman Jambi sebuah unit ASUS seri G40 berwarna putih menjadi teman sejati dalam mengerjakan berbagai laporan perkembangan belajar anak-anak rimba di daerah Sarolangun Jambi. Bagiku Asus bukan sekedar soal teknologi dan device inovatif melainkan "teman seperjuangan" yang penuh kenangan, menemani perjalananku sekian lamanya.





Thursday, August 23, 2018




Bagiku menulis butuh alasan, mungkin bagi banyak orang menulis ya menulis, proses kreatif yang tak membutuhkan alasan. Aku setuju dengan hal ini. Aku bisa menulis tanpa alasan, sekedar menulis, tapi biasanya menulis tanpa alasan cenderung nir-rasa, nir kedalaman. Sekedar abjad yang tersusun membentuk kata, membentuk kalimat.

Alasan bisa apa saja; rindu, cinta, benci, marah, luka bisa apa saja. Getaran akan terasa pada tulisan yang hadir karena alasan, buktikan saja. Aku pernah menulis karena rindu, kata mengalir bagai arus Batanghari yang mengalir deras. Jadi teringat kota satu itu, ah kota dengan kenangan yang tak pernah padam. Kalau hidup ini adalah sebuah putaran, ingin berputar ke titik itu lagi, kemudian menjalaninya dengan presisi tanpa emosi.

Jambi adalah keseimbangan, sebuah kota dimana budaya Minang dan Palembang berjumpa dalam keindahan. Harmoni antara atmosfer pegunungan dan pesisir, Jambi, kota romantis yang bergerak pelan dalam pusaran zaman.

Kembali ke soal tulisan, menulis memang bukan perkara mudah bagi sebagian orang tapi seperti sarapan saja bagi orang-orang yang menggelutinya; mudah dan nikmat. Bagiku menulis adalah soal keinginan, kalau lagi ingin ya terasa mudah, kalau sedang tak ingin seretnya sungguh terasa.

Perjalanan dan perjumpaan, kadang memberi inspirasi bagi kita untuk menulis, tapi pada akhirnya keinginanlah yang menjadi penentu. Sehebat apapun perjalanan dan seluar biasa apapun ketika keinginan tak ada mewujudkannnya dalam tulisan, nihil. Tapi sesederhana apapun perjalanan jika keinginan kuat, ia bisa mewujud menjadi tulisan yang menggetarkan. Sapardi Djoko Damono, bisa menghadirkan tulisan dengan bobot yang melintasi zaman di “Hujan Bulan Juni”, semua dari perisitiwa-perisitiwa sederhana yang tiap hari kita jumpai; hujan misalnya.

Seseorang berkata, menulislah untuk dirimu, bisa jadi menulis juga adalah terapi. Terapi untuk menjaga kewarasan dalam hidup yang makin keras. Terapi untuk menjaga ketabahan, tabah atas tiap cobaan.

Banyak tulisan yang mengubah kehidupan, banyak pula tulisan yang terserak tanpa pernah sampai ke tangan pembacanya.

Kini dunia memang dipenuhi oleh serakan informasi, digitalisasi media, membuat menulis mengalami revolusi, kata-kata terserak tanpa kaidah lagi, bebas dan vulgar. Zaman now dengan social media sebagai urat nadi membuat tulisan menemukan bentuk barunya; cepat, singkat dan tak beraturan. Semua saling silang dalam kehidupan kita hari ini. Kedalaman menjadi sesuatu yang langka di sosial media.

Penulis-penulis dengan kedalaman yang coba mengikat hikmah dibalik tiap kalimat yang meluncur, kehilangan panggung di sosial media. Mereka yang segar dan sedikit vulgar yang biasanya cepat menjadi figure utama di sosial media.

Tulisan tanpa arah ini sekedar menjadi pembuka kran tulisan di blog yang hidup segan mati tak mau ini. Salam untuk orang-orang tercinta yang membuat hidupku selalu ada warna.

Friday, May 12, 2017

Source : Video sosialisasi hari koperasi dari monoponik studio


The more technology we introduce into society, the more people will aggregate, will want to be with other people. (John Naisbitt, penulis sekaligus pebisnis asal Amerika Serikat)

Begitulah keyakinan John Naisbitt, sang futorolog yang memulai popularitasnya dengan sebuah buku fenomenal “Megtrend 2000” yang ia publikasikan pertama kali pada 1982. Teknologi menjadi hal yang menurutnya akan menjadi penentu arah masa depan peradaban.

Apa yang ditulis Naisbitt jauh waktu dari sekarang itu, kini mendapat semacam verifikasi faktual. Fakta menunjukkan, teknologi telah menjadi jantung perubahan. Khususnya teknologi informasi. Bisnis berkembang dengan daya topang teknologi, pun dengan interaksi sosial berubah seiring kehadiran teknologi yang kian hari kian melampaui imajinasi yang pernah ada di decade-dekade lalu.

Koperasi, sebagai entitas bisnis yang jika menyitir pemikiran Mohammad Hatta adalah soko guru perekonomian bangsa. Harus ikut beradaptasi dengan zaman yang berubah, spirit koperasi “dari, oleh dan untuk anggota” tentu tak boleh lekang oleh perubahan. Tapi strategi dan metode tentu harus harmonis dengan perkembangan.

Seperti yang disampaikan Naisbitt di atas, semakin teknologi diperkenalkan pada masyarakat maka semakin banyak orang yang akan saling berinteraksi dan ingin berkumpul bersama orang lain. Hal ini tentu sejalan dengan mimpi koperasi, membangun kesejahteraan bersama. Kesejahteraan bersama tak akan pernah mewujud jika antar anggota sebagai pemilik koperasi tak saling berinteraksi secara kuat. Teknologi informasi tentu akan menjadi semacam enerji yang luar biasa bagi penguatan koperasi ke depan.

Reformasi Total Koperasi dan Teknologi Informasi

Lantas bagaimana koperasi di Indonesia merespon tantangan global dan perubahan. Saya akan memulai dengan sambutan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Bapak AAGN Puspayoga pada hari koperasi tahun 2016 lalu.
Bapak Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Koperasi dan UKM

Tegas dan jelas, beliau menyampaikan penguatan koperasi akan dimulai dengan reformasi total koperasi Indonesia, yang mencakup tiga dimensi;

Rehabilitasi
Merupakan langkah pembaharuan Koperasi diawali dengan pengelolaan dan Pemutakhiran Data Koperasi, melalui Online Database System (ODS), dengan membekuan/ membubarkan Koperasi yang tidak aktif. Juga dilakukan penertiban Koperasi melalui pengawasan terpadu dengan membentuk Deputi Pengawasan.

Berdasarkan data yang terhimpun, jumlah Koperasi di Indonesia sampai akhir tahun 2015 menyentuh angka 212.135 unit. Namun berdasarkan pendataan, koperasi yang aktif hanya 150.223 unit. Jumlah tersebut didapatkan melalui pemuktahiran data koperasi yang dilakukan dengan Online Database System.

Reorientasi
Yaitu upaya sistematis untuk merubah paradigma dari pendekatan Kuantitas menjadi Kualitas. Langkah yang ditempuh untuk meningkatkan kualitas koperasi adalah: Membangun Koperasi Berbasis Informasi Teknologi (IT); Melalui kerjasama dengan Notaris sudah dapat dilakukan penerbitan akte koperasi secara online. Proses pendirian koperasi semakin mudah, cepat, dan efisien. Koperasi juga difasilitasi untuk melakukan RAT secara Online. Demikian juga proses Ijin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK). Dalam reorientasi juga dilakukan penguatan kelembagaan koperasi, serta mendorong Koperasi meningkatkan jumlah anggota koperasi.

Pengembangan
Merupakan agenda permanen yang meliputi upaya: Mengkaji regulasi yang menghambat berkembang koperasi; Memperkuat akses pembiayaan, dengan menyiapkan Koperasi untuk menjadi penyalur KUR; Sejanjutnya dikembangkan Koperasi Sektor Riil khususnya yang berorientasi ekspor, padat karya dan memanfaatkan Digital Ekonomi.

Sumber gambar : Harian Haluan


Gerakan dan kesadaran untuk reformasi total tersebut, tidak harus berupa kegiatan yang seragam dan monoton namun hendaknya bersifat serentak, dengan dukungan komitmen dan kerjasama semua pihak yang meliputi pemerintah, dunia usaha, lingkungan akademisi serta seluruh komponen masyarakat.(Dikutip dari naskah sambutan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dalam peringatan Hari Koperasi ke 69 tahun 2016).

Mari kita cermati tiga aspek yang menjadi pondasi reformasi total koperasi di atas, semuanya bertumpu pada teknologi informasi. Pada aspek rehabilitasi koperasi diawali dengan langkah pengelolaan dan pemutakhiran data koperasi dengan online database system, yang artinya insan koperasi bisa memperbaharui data tentang mereka secara online. Tidak harus secara manual yang cenderung makan waktu yang panjang. Di sisi lain pemantauan terhadap kondisi dan perkembangan koperasi oleh pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah, pemerintah pusat, investor atau masyarakat juga lebih mudah dengan digitalisasi database koperasi ini.

Ketersediaan informasi yang akurat dan mudah diakses ini akan mendorong pengambilan keputusan secara lebih cermat dan juga tepat. Karena sejarah mencatat banyak kebijakan dan program yang tidak maksimal karena ketiadaan database yang akurat dan mutakhir.

Selanjutnya pada aspek reorientasi perubahan paradigma dari orientasi kuantitas ke kualitas dengan pemnafaatan teknologi informasi sebagai pendukung utama. Rapat anggota tahunan (RAT) yang bisa dilakukan secara online, kemudian perizinan koperasi yang juga bisa bisa secara online. Di tambah dengan upaya mendorong koperasi untuk memberi layanan secara online pada anggota dan masyarakat.

Pemerintah melalui Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah beberapa waktu yang lalu juga telah merilis sebuah aplikasi berbasis android cash coop yang bisa digunakan koperasi dan anggotanya untuk melayani masyarakat dalam bertransaksi secara online.

Kemudian pada aspek pengembangan departemen koperasi juga mendorong pemodalan pada koperasi yang padat karya dan berbasis digital ekonomi. Hal ini tentu senafas dengan upaya mendorong koperasi menggunakan teknologi informasi sebagai fondasi pelayanan terhadap anggota yang sekaligus pemilik serta masyarakat secara luas.

Jika dicermati pemerintah telah melompat dari wacana ke hal-hal yang praksis. Tidak sekedar menyampaikan tiga aspek reformasi total koperasi tetapi sudah sampai pada implementasi dari reformasi ini. Lihat saja peluncuran cashcoop yang bisa kita dapatkan di play store. Komitmen pemerintah ini tentu harus disambut dengan inovasi teknologi di tingkat pelaku koperasi di lapangan. Inisiatif yang datang dari bawah (bottom up) harus tumbuh dalam penggunaan teknologi oleh koperasi. Untuk itu rasanya dengan rendah hati ktia harus mau belajar dari koperasi-koperasi di negara lain, seperti di Eropa, Amerika Serikat, Jepang dan Cina dalam pengembangan koperasi berbasis teknologi.

Belajar dari Koperasi di Negara Lain

Beberapa jaringan koperasi di Amerika, Inggris dan Itali, beberapa tahun terakhir telah memulai langkah berani dengan terjun ke sektor retail dengan platform toko online. Sebagaimana kita ketahui belakangan ini serbuan bisnis retail yang berbasis online tumbuh bak cendawan di musim hujan, tak terkecuali di Indonesia. Belanja online telah menjadi semacam gaya hidup baru.

Hal ini tentu merupakan ceruk yang haru dibidik koperasi. Disamping aspek bisnisnya yang menjanjikan tentu ini bagian dari upaya mengedukasi masyarakat yang kelak bisa menjadi anggota koperasi untuk menjadikan aktivitas konsumsi mereka sekaligus investasi. Mengapa ? Karena dengan menjadi anggota koperasi, maka berbelanja di layanan belanja online milik koperasi anda mencukupi kebutuhan harian anda, mendapatkan produk yang berkualitas dan di sisi lain artinya kemungkinan anda mendapatkan pembagian keuntungan dari keuntungan bersih koperasi dimana anda adalah anggota sekaligus pemilik menjadi makin tinggi.

Mari kita simak beberapa contoh sukses layanan belanja online yang terbilang cukup sukses di negara lain;

Di Itali, masyarakatnya terutama yang tinggal di seputaran Roma cukup familiar dengan situs belanja online www.easycoop.com, sebuah layanan belanja online yang melayani bebagai kebutuhan sehari-hari mulai dari buah, sayur, hingga kebutuhan bayi. Produk tersebut sebagian besar datang dari jaringan koperasi mereka dan juga dari anggota. Di samping produk-produk umum yang di ada di pasaran.

Source: www.easycoop.com


Transaksi pun dapat dilakukan hanya dengan klik tak harus repot, pembayaran pun dilayani dengan kartu kredit, transfer bank dan postepay (layanan pembayaran milik kontor pos Itali). Orang berbelanja adalah anggota koperasi, sehingga konsumen sekaligus pemilik dari koperasi.

Keuntungan berlipat akan didapat, barng berkualitas, harga sangat kompetitif, dapat pembagian keuntungan pula. Di samping tentu kemudahan berbelanja yang ditawarkan oleh platform belanja online mereka.

Lain easycoop di Italia, lain pula dengan fairmundo.uk yang merupakan pusat jual beli online antar sesame anggota koperasi. Fairmundo sendiri sebagai koperasi yang mengusung semangat “Konsumsi secara bertanggung jawab” (responsible consumption) berdiri di Jerman pada 2012 dna berkembang di Inggris.

Kalau di Indonesia kita banyak mengenal pusat jual beli barang dan jasa secara online, macam FJB kaskus, OLX, dan bukalapak. Maka konsep yang ditawarkan foirmundo tak berbeda jauh, antara pembeli dna penjual dipertemukan dengan platform online. Hanya saja di fairmundo yang beraktivitas haruslah anggota koperasi, sehingga berbelanja atau menjual memberi peluang keuntungan pada koperasi yang akhirnya juga memberi keuntungan pada anggota.

Source : www.fairmundo.co.uk


Di samping itu karena pelaku jual beli adalah anggota koperasi maka control atas kualitas produk juga bisa dimaksimalkan. Maka potensi kecurangan dalam transaksi bisa dihindari. Satu hal yang juga sangat menarik dari fairmundo adalah filosofi mereka yang mencoba membuat pasar berjalan lebih fair dan menghindari “the winner takes all”.

Dua kisah koperasi yang menjadikan teknologi informasi sebagai pondasi pelayanan mereka kepada anggota di atas adalah sedikit contoh inovasi koperasi. Indonesia dengan koperasi aktif sekitar 150 ribu (Rekapitulasi data koperasi tahun 2015-Departemen Koperasi dan UKM) pasti punya potensi untuk terus berkembang dan memanfaatkan teknologi secara umum dan teknologi informasi khususnya sebagai pondasi pengembangan koperasi.

Epilog

Koperasi kita yakini sebagai soko guru perekonomian kita yang sesuai dengan semangat pancasila. Tapi akankah koperasi bisa berkompetisi di zaman yang berganti ? Sangat tergantung dengan upaya inovasi dan imrovisasi secara internal di tubuh koperasi kita.

Jika tak mau mati dalam kompetisi yang luar biasa  ketat ini, inovasi jadi kunci. Mari kita ingat sebuah perusahaan besar yang begitu fenomenal ketika awal-awal masa internet berkembang, yahoo. Tak ada orang yang mennggunakan internet tak mengenal jasa email tak berbayar milik yahoo. Tapi kini, berlahan yahoo terkucil dari persangingan. Tergilas oleh inovasi dari para pesaingnnya masam google, facebook dan sebagainya.

Sebuah perusahaan yang begitu mapan dan luar biasa saj abisa tergilas, apa lagi yang biasa saja. Koperasi harus bergerak dari pola pengelolaan, pemasaran dan pelayanan yang cenderung tradisional menuju konsep yang lebih ramah teknologi. Teknologi bukan untukmenjauhkan anggota, tapi justru untuk mendekatkan sesama anggota yang merupakan pemmilik dari koperasi itu sendiri.

Pada akhirnya semoga koperasi-koperasi di Indonesia berhasil menjalankan reformasi total koperasi dan bisa menjadi pemain kunci dalam berbagai dimensi bisnis di negeri ini.  






Search This Blog

Membangun Dampak Sosial Zakat

  Sumber foto: afrikahayat.org Tahun ini adalah tahun ketiga Ramadhan tanpa papa. Allah memanggil papa 2021 lalu, beberapa bulan saja sebelu...

Popular Posts