Menulis Dengan Alasan
Bagiku menulis butuh alasan, mungkin bagi banyak orang menulis ya menulis, proses kreatif yang tak membutuhkan alasan. Aku setuju dengan hal ini. Aku bisa menulis tanpa alasan, sekedar menulis, tapi biasanya menulis tanpa alasan cenderung nir-rasa, nir kedalaman. Sekedar abjad yang tersusun membentuk kata, membentuk kalimat. Alasan bisa apa saja; rindu, cinta, benci, marah, luka bisa apa saja. Getaran akan terasa pada tulisan yang hadir karena alasan, buktikan saja. Aku pernah menulis karena rindu, kata mengalir bagai arus Batanghari yang mengalir deras. Jadi teringat kota satu itu, ah kota dengan kenangan yang tak pernah padam. Kalau hidup ini adalah sebuah putaran, ingin berputar ke titik itu lagi, kemudian menjalaninya dengan presisi tanpa emosi. Jambi adalah keseimbangan, sebuah kota dimana budaya Minang dan Palembang berjumpa dalam keindahan. Harmoni antara atmosfer pegunungan dan pesisir, Jambi, kota romantis yang bergerak pelan dalam pusaran zaman. Kembali ke soa