Video “Balada Fatrick dan Woiwoi” di atas adalah gambaran dari banyak
permasalahan seputar berat tubuh yang dihadapi masyarakat Indonesia khususnya
yang hidup di wilayah urban. Obesitas pada era 80-an bahkan 90-an relatif sedikit
kasusnya di temukan di Indonesia. Namun seiring pertumbuhan ekonomi,
modernisasi kehidupan serta pola hidup masyarakat, angka obesitas terus
mengalami peningkatan.
Obesitas menurut dokter Handy Wing, Sp.B, FBMS, FINACS, FICS, dokter
spesialis bedah umum-laparoscopy, bariatric dan metabolic surgery di OMNI
Hospital Alam Sutera bisa berimplikasi pada diabetes. Sedangkan komplikasi
diabetes bisa berakibat antara lain; kebutaan, gagal ginjal, luka kronis bahkan
sampai amputasi. Implikasi terjauhnya adalah angka harapan hidup berkurang.
Wah-wah apa yang dikeluhkan oleh Fatrick di video tadi ternyata
sesuatu yang sangat serius, bukan sekedar soal estetika tapi soal angka harapan
hidup. Nah, buat yang sudah punya gejala kelebihan berat badan alias obesitas
atau bahkan sudah sampai pada tahap obesitas, saatnya lebih serius mencari
solusi. Jangan dibiarkan sebelum terlambat.
Mari kita mulai dengan menyimak data tingkat prevelensi penduduk dewasa
(baik laki-laki maupun perempuan) yang mengalami obesitas di negara-negara Asia
Tenggara :
Data yang dirilis World Health Organization pada 2011 ini menempatkan Indonesia
di peringkat kelima, berada di bawah Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina.
Tentu hal ini terjadi karena yang diukur adalah persentase dari jumlah seluruh
penduduk dewasa baik laki-laki maupun perempuan. Tapi kalau data ini diubah
dalam satuan penduduk bukan lagi persentase, bisa dipastikan Indonesia berada
di ranking pertama, karena jumlah penduduk kita jauh berada di atas negara asia
tenggara lainnya.
Simetris dengan analisa di atas adalah data yang dikeluarkan oleh
International Diabetes Federation bahwa 10 negara dengan tingkat kegemukan
tertinggi jika dihitung jumlah penderitanya (bukan persentase), Indonesia masuk
dalam 10 besar.
Statistik di atas menunjukkan bahwa kita memiliki risiko mengalami
kegemukan. Lantas apa saja sebenarnya penyebab kegemukan ?
Perhatikan Penyebab Kegemukan…
Menurut data dari National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat
seperti dirilis oleh medicinenet penyebab obesitas adalah :
Faktor Genetik. Seseorang bisa tumbuh mengalami obesitas manakala satu
atau kedua orang tua mereka juga mengalami obesitas. Faktor genetik mempengaruhi
hormon yang mempengaruhi kegemukan.
Makan yang Berebihan. Pola makan yang tidak tepat, dimana konsumsi lemak dan
atau makanan yang mengandung gula dikonsumsi secara berlebihan akan sangat
memicu kegemukan.
Konsumsi Karbohidrat Tinggi. Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi
akan memicu peningkatan glukosa darah yang menstimulus pelapasan insulin dari pankreas.
Frekuensi Makan. Ada hubungan yang signifikan antara frekuensi makan
dengan tingkat kegemukan. Orang yang makan dalam porsi kecil tapi sering (4-5
kali sehari) cenderung level kolesterolnya rendah dibanding orang yang makan
dua sampai tiga kali tapi dalam porsi yang besar.
Kurang Aktivitas Fisik. Individu yang secara fisik sangat minim beraktivitas
juga sangat rentan mengalami kegemukan. Untuk itu aktivtas fisik yang intensif
namun tidak over sangat dianjurkan.
Faktor Penyakit. Beberapa jenis penyakit seperti hypnothyroidism, insulin
resistance dan POS (polycystic ovary
syndrome) juga bisa memicu kegemukan.
Pengobatan. Pengobatan terhadap beberapa penyakit tertentu seperti
diabetes juga punya potensi menyebabkan kegemukan.
Faktor Psikologis. Faktor emosi pada seseorang, terutama tingkat stress dan
kemampuan mengelola emosi juga bisa menjadi picu kegemukan.
Faktor Sosial. Kondisi sosial seperti
tingkat ekonomi dan lingkungan sosial bisa ikut menstimulus individu menjadi
kegemukan. Misal anak yang berada di lingkungan sekolah dimana anak-anaknya
cenderung makan dalam porsi besar akan menstimulus anak yang lain.
Wah, ternyata soal obesitas atau kegemukan tak melulu soal makan banyak,
ada banyak faktor yang mempengaruhi. Jika dilihat dari kondisi tersebut, maka hampir
tiap kita memiliki peluang untuk mengalami obesitas.
Apa Itu Sebenarnya Obesitas ?
Sebelum lebih jauh lagi membahas tentang obesitas, mari kita coba pahami
apa sebenarnya obesitas. Secara umum obesitas adalah kondisi ketika individu memiliki
berat badan melebih ideal. Itulah yang orang awam ketahui tentang obesitas.
Secara akademik ada berbagai definisi mengenai obesitas, tergantung pada
sudut pandang apa yang digunakan tapi definisi yang paling sederhana adalah
suatu indikasi dimana berat tubuh lebih besar dari apa yang diketahui sebagai
berat yang sehat (ideal). Obesitas adalah kondisi kronis sebagai akibat dari
jumlah lemak tubuh.
Secara teknis akademis obesitas ditentukan oleh Body Mass Index (BMI). BMI
dihitung menggunakan tinggi dan berat seseorang. Untuk lebih mudah bagi anda
yang ingin mengetahui BMI, gampang, masuk ke google play di android anda,
search saja “BMI Calculator”, install kemudian hitung deh BMI anda dan
orang-orang di sekitar anda. Akan ketahuan normal atau ada potensi obesitas
atau jangan-jangan sudah obesitas. Atau kalau tidak anda bisa search saja di
mesin pencari google dan cari “kalkulator BMI”.
Selain cara yang relatif sederhana ini ada beberapa metode yang lebih
modern yang menggunakan analisis medis yang lebih kompleks. Satu rumah sakit
yang telah menjadi centre of excellent di
bidang ini adalah OMNI Hospital Alam Sutera, cek jadwal dokternya, kunjungi langsung
deh websitenya di www.omni-hospitals.com
lalu datang deh ke rumah sakitnya di kawasan yang begitu asri, nyaman dengan
biaya yang rasional. Mengetahui sejak dini memberi peluang anda melakukan
antisipasi.
Jangan Anggap Remeh !
Bagi anda yang berpotensi dan atau sudah berada pada kondisi obesitas,
jangan pernah anggap ringan. Saatnya bertindak atau terlambat. Simak infografis
yang bersumber dari World Health Organization berikut ini :
Manusia di dunia terus mengalami kegemukan, dari angka 250 juta pada tahun
1980 menjadi 904 juta di tahun 2008, nyaris 1 milyar. Obesitas bisa menjadi
pembunuh maka saatnya mencegah. Tujuh penyakit utama yang diakibatkan kegemukan
adalah Arthritis, kanker, infertilitas, penyakit jantung, sakit tulang
belakang, diabetes dan stroke.
Pengalaman penulis pribadi dan juga melihat orang-orang sekitar. Menjadi
gemuk adalah proses yang berlangsung dalam diam, tidak kita sadari, dan
seoah-olah hal biasa. Apalagi ada pameo gemuk atau gendut adalah lambang dari
kemakmuran. Semakin sukses seseorang maka semakin gemuklah dia. Ini yang bisa
menjadi social block manakala kita
mencoba lebih peduli dengan potensi obesitas.
Sekarang tinggal pilih mau tetap “makan” mitos makin makmur makin gemuk
atau mulai peduli. Pilihan ada di tangan kita. Angkat handphone atau pesawat
telpon anda hubungi 021-2977-9999, buat appointment
dengan dokter yang bekompeten di
OMNI hospital Alam Sutera untuk menganalisis kondisi anda dan mencari solusi
yang terbaik dan tercepat.
Langkah Awal Melawan Obesitas
Secara mandiri dan sederhana ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk
mengatasi kelebihan berat badan maupun obesitas. Apa saja langkah tersebut ?
1 Perbanyak aktivitas fisik seperti olahraga yang efektif
membakar lemak; Bersepeda, renang, maupun berjalan kaki. Namun pada fase awal
anda harus ulai dengan intensitas yang rendah, kemudian seiring pembiasaan
menuju sedang dan tinggi. Kalau intensitas olahraga anda tiba-tiba langsung
tinggi. Alamat akan terjadi physical
shock yang mengakibatkan kemalasan beraktivitas fisik lagi. Konsistensi
menjadi kunci keberhasilan.
2 Perbaiki pola makan. Pola makan dengan konsumsi makanan
sehat dan tidak memicu peningkatan lemak tubuh. Bisa dilakukan dengan berbagai
metode.
3 Manajemen stress. Faktor psikisikut menjadi picu
kegemukan, untuk itu ketrampilan dalam mengelolah stress dan tekanan adalah
kunci keberhasilan mengatasi kelebihan berat badan.
Kalau anda :
- Tidak konsisten dalam berolahraga atau teramat sibuk dalam rutinitas kantor.
- Tidak sanggup alias angina-anginan dalam melakukan diet.
- Punya kondisi psikologis yang cenderung labil
Mengenal Bariatric Surgery
Secara umum Bariatric Surgery adalah
penurunan berat badan pada pasien obesitas dimana metode diet atau olahraga
tidak efektif. Adapun teknik operasinya ada tiga macam :
Sumber : American Surge Centre
- Restriksi yaitu dengan membatasi jumlah asupan makanan dengan mengurangi ukuran lambung.
- Malabsorpsi, membatasu penyerapan makanan dalam saluran usus dengan melakukan bypass sebagian usus kecil.
- Kombinasi antara restriksi dan malabsorpsi.
Sumber : kamuskesehatan.com.
Meski di negara-negara Eropa dan negara seperti Singapura dan China jenis
tindakan medis ini sudah umum dikenal, Indonesia memang belum banyak pusat
kesehatan yang memberikan layanan bariatric surgery atau operasi beriatrik ini.
Lantas apa keuntungan dari bariatric surgery :
Jika merujuk pada pendapat para ahli di OMNI Hospital Alam Sutera maka
keunggulan atau keuntungan dari metode medis ini adalah :
- Hasil atau dampak dari tindakan medis akan terlihat dalam waktu singkat.
- Proses terapi yang tidak membutuhkan waktu lama, tidak sama dalam menjalani proses seperti saat proses diet.
- Dampak dari tindakan medis ini akan berlaku untuk jangka panjang.
Mengapa OMNI Hospital ?
sumber foto : www.omni-hospitals.com
Lantas mengapa kita harus memilih OMNI Hospital Alam Sutera untuk tindakan
medis berupa bariatric surgery ini ?
Centre
of Excellent. Sebagai salah satu rumah sakit terbaik di Asia, maka
OMNI Hospital Alam Sutera mendidikasikan diri sebagai salah satu sentra
pelayanan kesehatan terbaik, yang meramu antara profesionalitas, teknologi dan
kualitas pelayanan. Dengan semboyan Care with passion. OMNI Hospital seolah menegaskan reputasi mereka
sebagai centre of excellent
Kualitas
Sumber Daya Manusia. Dr.
Handy Wing yang profilnya kita lihat di atas adalah salah satu bukti OMNI
Hospital Alam Sutera memberi pehatian serius bagi kualitas sumber daya
manusianya. Hanya yang terbaik yang menjadi bagian dari tim di OMNI Hospital
Alam Sutera.
Fasilitas
Pendukung. Fasilitas
laboratorium dengan teknologi mutakhir, perlengkapan medis dengan teknologi
terkini serta kualitas ruang pelayanan menjadi titik keunggulan rumah sakit
ini.
Lingkungan
Rumah Sakit. Dibangun dilahan
yang relatif luas, di kawasan eksklusif Alam Sutera membuat suasana rumah sakit
begitu asri dan nyaman. Relatif jauh dari kebisingan ibukota.
Keramahan.
Keramahan pelayanan mulai dari
halaman parkir sudah dapat dirasakan, begitu juga ketika ada di ruang
administrasi hingga ke ruang-ruang tindakan.
Rasionalitas
Biaya. Dengan segala
kelebihan tersebut tidak otomatis membuat biaya di OMNI Hospital melangit.
Semua masih rasional, tak percaya ? buktikan sendiri.
Post-treatment
monitoring. Pasien tak hanya
diberi pelayanan saat tindakan medis, namun pasca tindakan, pasien juga akan tetap
dipantau, agar hasil yang didapatkan bisa maksimal.
Catatan Akhir
Kesehatan adalah rahmat dari Tuhan yang tiada ternilai, kalau kita tak
menjaganya maka pertanda kita tak cukup bersyukur. Maka melakukan pencegahan
atas potensi menurunnya kualitas kesehatan atau langkah kuratif saat kita
menderita penyakit tertentu adalah bentuk investasi kita pada kehidupan
sekaligus bukti rasa syukur kita. Akhirnya, semoga tulisan sederhana ini
bermakna dan berguna bagi kita. Salam sehat !
Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi blogging "Pengopatan Obesitas Dengan Bariatric Surgery" yang diselenggarakan oleh OMNI HOSPITAL Alam Sutera.
#dietygtidakpernahgagal #omnihospitals
#lombablogbariatrik