Sunday, April 30, 2017



Video “Balada Fatrick dan Woiwoi” di atas adalah gambaran dari banyak permasalahan seputar berat tubuh yang dihadapi masyarakat Indonesia khususnya yang hidup di wilayah urban. Obesitas pada era 80-an bahkan 90-an relatif sedikit kasusnya di temukan di Indonesia. Namun seiring pertumbuhan ekonomi, modernisasi kehidupan serta pola hidup masyarakat, angka obesitas terus mengalami peningkatan.

Obesitas menurut dokter Handy Wing, Sp.B, FBMS, FINACS, FICS, dokter spesialis bedah umum-laparoscopy, bariatric dan metabolic surgery di OMNI Hospital Alam Sutera bisa berimplikasi pada diabetes. Sedangkan komplikasi diabetes bisa berakibat antara lain; kebutaan, gagal ginjal, luka kronis bahkan sampai amputasi. Implikasi terjauhnya adalah angka harapan hidup berkurang.

Wah-wah apa yang dikeluhkan oleh Fatrick di video tadi ternyata sesuatu yang sangat serius, bukan sekedar soal estetika tapi soal angka harapan hidup. Nah, buat yang sudah punya gejala kelebihan berat badan alias obesitas atau bahkan sudah sampai pada tahap obesitas, saatnya lebih serius mencari solusi. Jangan dibiarkan sebelum terlambat.


Mari kita mulai dengan menyimak data tingkat prevelensi penduduk dewasa (baik laki-laki maupun perempuan) yang mengalami obesitas di negara-negara Asia Tenggara :



Data yang dirilis World Health Organization pada 2011 ini menempatkan Indonesia di peringkat kelima, berada di bawah Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina. Tentu hal ini terjadi karena yang diukur adalah persentase dari jumlah seluruh penduduk dewasa baik laki-laki maupun perempuan. Tapi kalau data ini diubah dalam satuan penduduk bukan lagi persentase, bisa dipastikan Indonesia berada di ranking pertama, karena jumlah penduduk kita jauh berada di atas negara asia tenggara lainnya.

Simetris dengan analisa di atas adalah data yang dikeluarkan oleh International Diabetes Federation bahwa 10 negara dengan tingkat kegemukan tertinggi jika dihitung jumlah penderitanya (bukan persentase), Indonesia masuk dalam 10 besar.


Statistik di atas menunjukkan bahwa kita memiliki risiko mengalami kegemukan. Lantas apa saja sebenarnya penyebab kegemukan ?

Perhatikan Penyebab Kegemukan…

Menurut data dari National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat seperti dirilis oleh medicinenet penyebab obesitas adalah :

Faktor Genetik. Seseorang bisa tumbuh mengalami obesitas manakala satu atau kedua orang tua mereka juga mengalami obesitas. Faktor genetik mempengaruhi hormon yang mempengaruhi kegemukan.

Makan yang Berebihan. Pola makan yang tidak tepat, dimana konsumsi lemak dan atau makanan yang mengandung gula dikonsumsi secara berlebihan akan sangat memicu kegemukan.

Konsumsi Karbohidrat Tinggi. Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi akan memicu peningkatan glukosa darah yang menstimulus pelapasan insulin dari pankreas.

Frekuensi Makan. Ada hubungan yang signifikan antara frekuensi makan dengan tingkat kegemukan. Orang yang makan dalam porsi kecil tapi sering (4-5 kali sehari) cenderung level kolesterolnya rendah dibanding orang yang makan dua sampai tiga kali tapi dalam porsi yang besar.

Kurang Aktivitas Fisik. Individu yang secara fisik sangat minim beraktivitas juga sangat rentan mengalami kegemukan. Untuk itu aktivtas fisik yang intensif namun tidak over sangat dianjurkan.

Faktor Penyakit. Beberapa jenis penyakit seperti hypnothyroidism, insulin resistance dan POS (polycystic ovary syndrome) juga bisa memicu kegemukan.

Pengobatan. Pengobatan terhadap beberapa penyakit tertentu seperti diabetes juga punya potensi menyebabkan kegemukan.

Faktor Psikologis. Faktor emosi pada seseorang, terutama tingkat stress dan kemampuan mengelola emosi juga bisa menjadi picu kegemukan.

Faktor Sosial.  Kondisi sosial seperti tingkat ekonomi dan lingkungan sosial bisa ikut menstimulus individu menjadi kegemukan. Misal anak yang berada di lingkungan sekolah dimana anak-anaknya cenderung makan dalam porsi besar akan menstimulus anak yang lain.

Wah, ternyata soal obesitas atau kegemukan tak melulu soal makan banyak, ada banyak faktor yang mempengaruhi. Jika dilihat dari kondisi tersebut, maka hampir tiap kita memiliki peluang untuk mengalami obesitas.  

Apa Itu Sebenarnya Obesitas ?

Sebelum lebih jauh lagi membahas tentang obesitas, mari kita coba pahami apa sebenarnya obesitas. Secara umum obesitas adalah kondisi ketika individu memiliki berat badan melebih ideal. Itulah yang orang awam ketahui tentang obesitas.

Secara akademik ada berbagai definisi mengenai obesitas, tergantung pada sudut pandang apa yang digunakan tapi definisi yang paling sederhana adalah suatu indikasi dimana berat tubuh lebih besar dari apa yang diketahui sebagai berat yang sehat (ideal). Obesitas adalah kondisi kronis sebagai akibat dari jumlah lemak tubuh.

Secara teknis akademis obesitas ditentukan oleh Body Mass Index (BMI). BMI dihitung menggunakan tinggi dan berat seseorang. Untuk lebih mudah bagi anda yang ingin mengetahui BMI, gampang, masuk ke google play di android anda, search saja “BMI Calculator”, install kemudian hitung deh BMI anda dan orang-orang di sekitar anda. Akan ketahuan normal atau ada potensi obesitas atau jangan-jangan sudah obesitas. Atau kalau tidak anda bisa search saja di mesin pencari google dan cari “kalkulator BMI”.

Selain cara yang relatif sederhana ini ada beberapa metode yang lebih modern yang menggunakan analisis medis yang lebih kompleks. Satu rumah sakit yang telah menjadi centre of excellent di bidang ini adalah OMNI Hospital Alam Sutera, cek jadwal dokternya, kunjungi langsung deh websitenya di www.omni-hospitals.com lalu datang deh ke rumah sakitnya di kawasan yang begitu asri, nyaman dengan biaya yang rasional. Mengetahui sejak dini memberi peluang anda melakukan antisipasi.

Jangan Anggap Remeh !

Bagi anda yang berpotensi dan atau sudah berada pada kondisi obesitas, jangan pernah anggap ringan. Saatnya bertindak atau terlambat. Simak infografis yang bersumber dari World Health Organization berikut ini :


Manusia di dunia terus mengalami kegemukan, dari angka 250 juta pada tahun 1980 menjadi 904 juta di tahun 2008, nyaris 1 milyar. Obesitas bisa menjadi pembunuh maka saatnya mencegah. Tujuh penyakit utama yang diakibatkan kegemukan adalah Arthritis, kanker, infertilitas, penyakit jantung, sakit tulang belakang, diabetes dan stroke.

Pengalaman penulis pribadi dan juga melihat orang-orang sekitar. Menjadi gemuk adalah proses yang berlangsung dalam diam, tidak kita sadari, dan seoah-olah hal biasa. Apalagi ada pameo gemuk atau gendut adalah lambang dari kemakmuran. Semakin sukses seseorang maka semakin gemuklah dia. Ini yang bisa menjadi social block manakala kita mencoba lebih peduli dengan potensi obesitas.

Sekarang tinggal pilih mau tetap “makan” mitos makin makmur makin gemuk atau mulai peduli. Pilihan ada di tangan kita. Angkat handphone atau pesawat telpon anda hubungi 021-2977-9999, buat appointment  dengan dokter yang bekompeten di OMNI hospital Alam Sutera untuk menganalisis kondisi anda dan mencari solusi yang terbaik dan tercepat.

Langkah Awal Melawan Obesitas

Secara mandiri dan sederhana ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelebihan berat badan maupun obesitas. Apa saja langkah tersebut ?

1   Perbanyak aktivitas fisik seperti olahraga yang efektif membakar lemak; Bersepeda, renang, maupun berjalan kaki. Namun pada fase awal anda harus ulai dengan intensitas yang rendah, kemudian seiring pembiasaan menuju sedang dan tinggi. Kalau intensitas olahraga anda tiba-tiba langsung tinggi. Alamat akan terjadi physical shock yang mengakibatkan kemalasan beraktivitas fisik lagi. Konsistensi menjadi kunci keberhasilan.

2   Perbaiki pola makan. Pola makan dengan konsumsi makanan sehat dan tidak memicu peningkatan lemak tubuh. Bisa dilakukan dengan berbagai metode.

3  Manajemen stress. Faktor psikisikut menjadi picu kegemukan, untuk itu ketrampilan dalam mengelolah stress dan tekanan adalah kunci keberhasilan mengatasi kelebihan berat badan.

Kalau anda :


  •         Tidak konsisten dalam berolahraga atau teramat sibuk dalam rutinitas kantor.
  •         Tidak sanggup alias angina-anginan dalam melakukan diet.
  •         Punya kondisi psikologis yang cenderung labil

Serta faktor-faktor lain yang membuat potensi kelebihan berat badan anda tidak terkontrol. Ada satu jalan keluar yang tebukti ampuh, efektif dan cepat : Bariatric Surgery Jawabannya.

Mengenal Bariatric Surgery

Secara umum Bariatric Surgery adalah penurunan berat badan pada pasien obesitas dimana metode diet atau olahraga tidak efektif. Adapun teknik operasinya ada tiga macam :


Sumber : American Surge Centre

  •  Restriksi yaitu dengan membatasi jumlah asupan makanan dengan mengurangi ukuran      lambung.
  •  Malabsorpsi, membatasu penyerapan makanan dalam saluran usus dengan melakukan bypass  sebagian usus kecil.
  •  Kombinasi antara restriksi dan malabsorpsi.

Sumber : kamuskesehatan.com.

Meski di negara-negara Eropa dan negara seperti Singapura dan China jenis tindakan medis ini sudah umum dikenal, Indonesia memang belum banyak pusat kesehatan yang memberikan layanan bariatric surgery atau operasi beriatrik ini.

Lantas apa keuntungan dari bariatric surgery :

Jika merujuk pada pendapat para ahli di OMNI Hospital Alam Sutera maka keunggulan atau keuntungan dari metode medis ini adalah :
  1. Hasil atau dampak dari tindakan medis akan terlihat dalam waktu singkat.
  2. Proses terapi yang tidak membutuhkan waktu lama, tidak sama dalam menjalani proses seperti saat proses diet.
  3. Dampak dari tindakan medis ini akan berlaku untuk jangka panjang.
Rumah sakit yang memiliki kapasitas dan ekselensia dalam bidang ini adalah OMNI Hospital Alam Sutera. Salam satu dokter di OMNI Hospital yang menjadi ahli dalam bidang operasi bariatrik ini adalah Dr. Handy Wing, Sp.B, FBMS, FICS. Berikut profil prefesional beliau.






Mengapa OMNI Hospital ?


sumber foto : www.omni-hospitals.com

Lantas mengapa kita harus memilih OMNI Hospital Alam Sutera untuk tindakan medis berupa bariatric surgery ini ?

Centre of Excellent. Sebagai salah satu rumah sakit terbaik di Asia, maka OMNI Hospital Alam Sutera mendidikasikan diri sebagai salah satu sentra pelayanan kesehatan terbaik, yang meramu antara profesionalitas, teknologi dan kualitas pelayanan. Dengan semboyan Care with passion. OMNI Hospital seolah menegaskan reputasi mereka sebagai centre of excellent

Kualitas Sumber Daya Manusia. Dr. Handy Wing yang profilnya kita lihat di atas adalah salah satu bukti OMNI Hospital Alam Sutera memberi pehatian serius bagi kualitas sumber daya manusianya. Hanya yang terbaik yang menjadi bagian dari tim di OMNI Hospital Alam Sutera.

Fasilitas Pendukung. Fasilitas laboratorium dengan teknologi mutakhir, perlengkapan medis dengan teknologi terkini serta kualitas ruang pelayanan menjadi titik keunggulan rumah sakit ini.

Lingkungan Rumah Sakit. Dibangun dilahan yang relatif luas, di kawasan eksklusif Alam Sutera membuat suasana rumah sakit begitu asri dan nyaman. Relatif jauh dari kebisingan ibukota.

Keramahan. Keramahan pelayanan mulai dari halaman parkir sudah dapat dirasakan, begitu juga ketika ada di ruang administrasi hingga ke ruang-ruang tindakan.

Rasionalitas Biaya. Dengan segala kelebihan tersebut tidak otomatis membuat biaya di OMNI Hospital melangit. Semua masih rasional, tak percaya ? buktikan sendiri.

Post-treatment monitoring. Pasien tak hanya diberi pelayanan saat tindakan medis, namun pasca tindakan, pasien juga akan tetap dipantau, agar hasil yang didapatkan bisa maksimal.

Catatan Akhir

Kesehatan adalah rahmat dari Tuhan yang tiada ternilai, kalau kita tak menjaganya maka pertanda kita tak cukup bersyukur. Maka melakukan pencegahan atas potensi menurunnya kualitas kesehatan atau langkah kuratif saat kita menderita penyakit tertentu adalah bentuk investasi kita pada kehidupan sekaligus bukti rasa syukur kita. Akhirnya, semoga tulisan sederhana ini bermakna dan berguna bagi kita. Salam sehat !


Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi blogging
"Pengopatan Obesitas Dengan Bariatric Surgery" yang diselenggarakan oleh OMNI HOSPITAL Alam Sutera.
#dietygtidakpernahgagal #omnihospitals #lombablogbariatrik


Popular Posts