Tuesday, November 8, 2011


13207309971598287639
Menyeruak di tengah remah-remah kota-lok.TPA Antang Makassar/doc@huzera
Banyak tanah telah kusinggahi, banyak senyum renyah dari anak-anak Nusantara kudapati. Sungguh menyenangkan melihat mereka tetap tumbuh di negeri yang kadang acuh pada masa depan mereka. Mereka tumbuh mekar di jalan yang sukar.
13207311311686176812
Senyum keceriaan, semoga terjaga lok : banten/dok@huzera
Kita para dewasa kerap abai akan hak dan hutang kita pada mereka, kita larut dalam “keangkuhan” hari ini. Lalu masa depan ? ah nantilah ! Kita lupa bahwa kita ini berhutang pada anak cucu.
Lihat saja tatkala hutan babak bingkas oleh keserekahan kita yang tak kunjung puas. Apakah kita sadar anak cucu kita punya hak atas hutan mereka ini. Mengapa pula kita rampas tuntas hak mereka..
13207312591252132311
Keceriaan gadis mungil Aceh..lok : Aceh Jaya/dok@huzera
1320731468232099719
Putra-putra Aceh, masa depan Serambi Mekah/doc@huzera
Pernahkah kita tersadar, kebusukan kita membuar mereka terdampar di sudut-sudut kehidupan, terlempar dari bangku-bangku sekolah, berjalan gontai menapaki jalanan kota. Mereka hidup bersimbah limbah ibukota, sekedar untuk memapah hidupnya sehari dua.
Mereka hidup dalam “alam”nya, keceriaan, tawa dan kegembiraan itu yang seharusnya jadi milik mereka, hak-hak anak yang terjamin, ruang bermain yang memadai dan pendidikan yang berkualitas itu hak mereka. Sayang tangan-tangan orang dewasa merampas hak-hak itu. Dana pendidikan dipelintir untuk sekarung berlian penguasa, pembangunan ruang bermain yang hijau dinomor duapuluhkan, tersingkir oleh anggunnya pusat perbelanjaan.
Mereka tentu tak akan berkata “Hei, orang dewasa yang culas kembalikan hak kami”, mereka juga tak akan berseru “Orang Dewasa jangan kau rampas hari esok kami..” Tapi tanpa mereka berkata dan berseru, tidakkan kita sadar, bahwa orang dewasa macam kita ini sekian lama abai ? Tahukah kita anak-anak nusantara berurai perih karena laku kita yang abai ?
13207321861238583054
Kami ingin bermain ! / doc@huzera

Kalau kita orang dewasa masih punya rasa dan jiwa, ada baiknya kita semua memastikan hak-hak anak itu. Bukan hanya anak-anak atau cucu biologis kita, tapi seluruh anak nusantara tanpa terkecuali. Kita pastikan mereka terbebas dari penganiayaan dan pelecehan orang dewasa. Mari kita pastikan mereka bisa bermain dengan santai dan nyaman tanpa khawatir disosor roda empat atau dua yang melaju. Mari kita pastikan anak-anak nusantara bisa bersekolah dengan senang. Mari kita pastikan pula kotak pandora bernama teve itu memberi mereka pencerahan bukan kesesatan.

Sekali lagi, KITA BERHUTANG PADA MEREKA, ANAK-ANAK NUSANTARA.
13207317391048180743
Pejuang mngil dari TPA Antang, Makassar/doc@huzera
Semoga kita orang dewasa mau tergugah melunasi “Hutang” kita pada mereka. Negara harus memastikan perlindungan bagi anak-anak nusantara melalui regulasi dan pembangunan yang pro-anak, masyarakat harus menjadi pagar bagi tumbuhnya mereka secara berkualitas.
Semoga tak ada lagi anak-anak nusantara yang terpaksa gantung diri karena resah tak mampu bayar uang sekolah. Semoga tak ada lagi anak-anak yang dieksplotasi di layar kaca atas nama profit. Berharap pula tak ada lagi anak-anak nusantara yang terpaksa meregang nyawa karena tak mampu berobat kala sakit. Seribu harapanku bagi anak-anak nusantara.
13207322681850012934
Masa Depan milik kami !/doc@huzera
Note : Foto-foto ini merupakan koleksi pribadi diambil medio 2007-2011 dalam beberapa perjalanan di nusantara.


0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Popular Posts