Kalau kita habis bepergian dari banyak tempat di dunia, tahu gak cara mudah mengetahui kalau kita sudah sampai di Indonesia ? Jawabannya
gampang.. masuk aja ke toilet terus kalau kita temukan toilet yang bau
dan tidak nyaman untuk dimasuki..itu tandanya anda sudah sampai di
Indonesia.
Tanpa
bermaksud merendahkan negeri sendiri, tapi itulah gambaran dari betapa
buruknya kualitas sanitasi di negeri kita. Apa hanya di negeri kita
tentu tidak ? Menurut laporan World Toilet Organization (WTO).
Ada sekitar 2,6 milyar penduduk di dunia yang tidak memiliki akses atas
fasilitas sanitasi yang memadai. Realitas itulah yang melatari hadirnya
World Toilet Day (WTD).
Hari
ini (19/11) diperingati sebagai Hari Toilet Sedunia. Ternyata ada juga
hari toilet sedunia. Tak banyak memang yang mengetahui keberadaan hari
toilet sedunia ini. WTD pertama kali dideklarasikan pada tahun 2001.
Diprakarsai oleh World Toilet Organization yang bermarkas di Singapura.
Kini di penyelenggaraan ke-10 WTD, ditargetkan isu sanitasi yang layak
dan berkualitas bagi seluruh warga dunia bisa semakin kencang
disuarakan.
WTO
sendiri kini memiliki 153 anggota yang terdiri dari
organisasi-organisasi yang fokus terhadap isu sanitasi, kebersihan dan
air. Dalam konteks penguatan kampanye WTO berupaya terus menyuarakan isu
ini, terutama di negara-negara yang kualitas sanitasinya masih relatif
buruk.
Bagaimana dengan Indonesia ?
Isu
sanitasi bukan isu baru di negeri kita. Badan Pusat Statistik merilis
bahwa jumlah rumah tangga di Indonesia baik di perkotaan maupun
perdesaan baru mencapai angka 55,53 persen yang telah memiliki fasilitas
sanitasi yang layak. Artinya masih ada 45an persen penduduk kita yang
belum memiliki akses sanitasi yang baik.
Di
perkotaan besar di Indonesia, kita masih dengan mudah menjumpai kelompok
masyarakat yang sanitasinya sangat buruk. Di Jakarta misalnya, kualitas
sanitasi dapat kita lihat masih buruk untuk sebagian masyarakat.
Masyarakat yang tinggal di bantaran Ciliwung misalnya, banyak di antara
mereka yang menjadikan sungai seklagus sebagai pusat sanitasi. Toilet
mereka ya di sungai itu. Ini indikator yang paling kasat mata bagi
pemerintah.
Di
ibukota negara saja, yang jaraknya sejengkal dari kekuasaan, sanitasi
dan air bersih masih menjadi isu utama. Ini cermin masih belum
maksimalnya negara melakukan pelayan pada rakyat, di sisi lain ini juga
bisa mencerminkan betapa belum terlalu pedulinya publik kita pada isu
sanitasi ini. Sebuah upaya mendorong kesadaran kolektif perlu dilakukan
bersama. Karena pada akhirnya dampak buruk dari minimnya fasilitas
sanitasi yang berkualitas dan lemahnya kesadaran kita akan menghadirkan
dampak yang buruk bagi kualitas kehidupan kita.
Jika
kualitas kehidupan keseharian kita rendah lantas akan bermuara pada
rendahnya produktifitas. Seiring itu semakin rendahlah daya saing bangsa
kita.
Sejauhmana
negara memaksimalkan unit-unit kerjanya, seperti Departemen Kesehatan,
Departemen Lingkungan Hidup dan juga Departemen Pekerjaan Umum dalam
mendorong kehadiran fasilitas kualitas sanitasi yang baik serta memadai
bagi rakyat Indonesia masih perlu dipertanyakan. Di samping tentunya
peran pemerintah daerah. Isu sanitasi di negeri kita bisa disebut
sebagai isu minor. Momentum Hari Toilet Seduni kali ini, rasanya bisa
kita jadikan turning point untuk mengingatkan negara sekaligus
membangun kesadaran publik akan arti pentingnya sanitasi yang
berkualitas dan bisa diaksses oleh semua lapisan masyarakat.
Pesan WTD
WTD
dalam tiap peringatannya memang tak memiliki tema khusus. Namun tekanan
biasanya tetap diberikan dalam tiap perayaan WTD. Tahun ini misalnya
WTO mengkontekskan minimnya akses sanitasi yang layak dan rendahnya
kualitas air bersih dengan semakin tingginya penyakit infeksi, terutama
yang menyerang anak-anak, termasuk di dalamnya diare dan disentri.
Pada
tahun ini WTD menyerukan sebuah upaya global untuk memperbaiki kualitas
sanitasi dunia guna mencegah semakin meningkatkan kematian anak.
Terutama pada usia 1-3 tahun. Perbaikan kualitas sanitasi dan akses
terhadap air bersih menurut WTD adalah salah kunci memperbaiki kualitas
hidup manusia di dunia.
***
WTD
tentunya sekedar sebuah momentum. Sehari saja dalam setahun, tentu tak
akan menyelesaikan masalah. Namun di hari ini, 19 november 2011. WTD
menyerukan pada kita semua untuk sejenak membersihkan toilet kita
masing-masing..:)
Menarik
pula rasanya jika kita para blogger menyebarluaskan informasi tentang
WTD ini dengan memasang ikon WTD yang bisa didapat di website resmi WTD.
Akhirnya, kehadiran hidup
yang berkualitas adalah tanggung jawab bersama publik dan pemerintah.
Maukah kita peduli ? pilihan ada di tangan kita masing-masing.
Selamat Merayakan World Toilet Day !
Referensi :
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=29¬ab=14
http://pskpmi.wordpress.com/2008/11/17/kondisi-air-dan-sanitasi-di-indonesia/
http://www.worldtoilet.org/WTD/toolkit_factsheet.html
http://en.wikipedia.org/wiki/World_Toilet_Organization#World_Toilet_Day
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.