Saturday, November 19, 2011



13216496171735515261
                                      Poster World Toilet Day/ source: www.worldtoilet.org/WTD

Kalau kita habis bepergian dari banyak tempat di dunia, tahu gak cara mudah mengetahui kalau kita sudah sampai di Indonesia ? Jawabannya gampang.. masuk aja ke toilet terus kalau kita temukan toilet yang bau dan tidak nyaman untuk dimasuki..itu tandanya anda sudah sampai di Indonesia. 

Tanpa bermaksud merendahkan negeri sendiri, tapi itulah gambaran dari betapa buruknya kualitas sanitasi di negeri kita. Apa hanya di negeri kita tentu tidak ? Menurut laporan World Toilet Organization (WTO).  Ada sekitar 2,6 milyar penduduk di dunia yang tidak memiliki akses atas fasilitas sanitasi yang memadai. Realitas itulah yang melatari hadirnya World Toilet Day (WTD). 

Hari ini (19/11) diperingati sebagai Hari Toilet Sedunia. Ternyata ada juga hari toilet sedunia. Tak banyak memang yang mengetahui keberadaan hari toilet sedunia ini. WTD pertama kali dideklarasikan pada tahun 2001. Diprakarsai oleh World Toilet Organization yang bermarkas di Singapura. Kini di penyelenggaraan ke-10 WTD, ditargetkan isu sanitasi yang layak dan berkualitas bagi seluruh warga dunia bisa semakin kencang disuarakan.

WTO sendiri kini memiliki 153 anggota yang terdiri dari organisasi-organisasi yang fokus terhadap isu sanitasi, kebersihan dan air. Dalam konteks penguatan kampanye WTO berupaya terus menyuarakan isu ini, terutama di negara-negara yang kualitas sanitasinya masih relatif buruk.

Bagaimana dengan Indonesia ?
Isu sanitasi bukan isu baru di negeri kita. Badan Pusat Statistik merilis bahwa jumlah rumah tangga di Indonesia baik di perkotaan maupun perdesaan baru mencapai angka 55,53 persen yang telah memiliki fasilitas sanitasi yang layak. Artinya masih ada 45an persen penduduk kita yang belum memiliki akses sanitasi yang baik.

Di perkotaan besar di Indonesia, kita masih dengan mudah menjumpai kelompok masyarakat yang sanitasinya sangat buruk. Di Jakarta misalnya, kualitas sanitasi dapat kita lihat masih buruk untuk sebagian masyarakat. Masyarakat yang tinggal di bantaran Ciliwung misalnya, banyak di antara mereka yang menjadikan sungai seklagus sebagai pusat sanitasi. Toilet mereka ya di sungai itu. Ini indikator yang paling kasat mata bagi pemerintah.

Di ibukota negara saja, yang jaraknya sejengkal dari kekuasaan, sanitasi dan air bersih masih menjadi isu utama. Ini cermin masih belum maksimalnya negara melakukan pelayan pada rakyat, di sisi lain ini juga bisa mencerminkan betapa belum terlalu pedulinya publik kita pada isu sanitasi ini. Sebuah upaya mendorong kesadaran kolektif perlu dilakukan bersama. Karena pada akhirnya dampak buruk dari minimnya fasilitas sanitasi yang berkualitas dan lemahnya kesadaran kita akan menghadirkan dampak yang buruk bagi kualitas kehidupan kita.

Jika kualitas kehidupan keseharian kita rendah lantas akan bermuara pada rendahnya produktifitas. Seiring itu semakin rendahlah daya saing bangsa kita.

Sejauhmana negara memaksimalkan unit-unit kerjanya, seperti Departemen Kesehatan, Departemen Lingkungan Hidup dan juga Departemen Pekerjaan Umum dalam mendorong kehadiran fasilitas kualitas sanitasi yang baik serta memadai bagi rakyat Indonesia masih perlu dipertanyakan. Di samping tentunya peran pemerintah daerah. Isu sanitasi di negeri kita bisa disebut sebagai isu minor. Momentum Hari Toilet Seduni kali ini, rasanya bisa kita jadikan turning point untuk mengingatkan negara sekaligus membangun kesadaran publik akan arti pentingnya sanitasi yang berkualitas dan bisa diaksses oleh semua lapisan masyarakat.

Pesan WTD
WTD dalam tiap peringatannya memang tak memiliki tema khusus. Namun tekanan biasanya tetap diberikan dalam tiap perayaan WTD. Tahun ini misalnya WTO mengkontekskan minimnya akses sanitasi yang layak dan rendahnya kualitas air bersih dengan semakin tingginya penyakit infeksi, terutama yang menyerang anak-anak, termasuk di dalamnya diare dan disentri.

Pada tahun ini WTD menyerukan sebuah upaya global untuk memperbaiki kualitas sanitasi dunia guna mencegah semakin meningkatkan kematian anak. Terutama pada usia 1-3 tahun. Perbaikan kualitas sanitasi dan akses terhadap air bersih menurut WTD adalah salah kunci memperbaiki kualitas hidup manusia di dunia.
***
WTD tentunya sekedar sebuah momentum. Sehari saja dalam setahun, tentu tak akan menyelesaikan masalah. Namun di hari ini, 19 november 2011. WTD menyerukan pada kita semua untuk sejenak membersihkan toilet kita masing-masing..:)

Menarik pula rasanya jika kita para blogger menyebarluaskan informasi tentang WTD ini dengan memasang ikon WTD yang bisa didapat di website resmi WTD.

Akhirnya, kehadiran hidup yang berkualitas adalah tanggung jawab bersama publik dan pemerintah. Maukah kita peduli ? pilihan ada di tangan kita masing-masing.

Selamat Merayakan World Toilet Day !
Referensi :
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=29¬ab=14
http://pskpmi.wordpress.com/2008/11/17/kondisi-air-dan-sanitasi-di-indonesia/
http://www.worldtoilet.org/WTD/toolkit_factsheet.html
http://en.wikipedia.org/wiki/World_Toilet_Organization#World_Toilet_Day

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Popular Posts