Sunday, October 22, 2006


....Kita semua ingat saat ketika Zidane menanduk dada Materazzi di final piala dunia...


Rasisme tidak hanya terjadi di lapangan sepakbola, liga Inggris konon khabarnya sarang rasisme. Pemain kulit berwarna sering kali mendapat perlakuan tidak baik. Awalnya saya menganggap isu rasisme sebagai sesuatu yang dibesar-besarkan tetapi setelah melihat dengan mata kepala sendiri di tanah kebebasan dimana gagasan tentang persamaan hak lahir (UK) justru sebagai sarang rasisme.
Sebuah petang, dalam sebuah bus dari arah Selly Oak menuju Harbourne beberapa perempuan senior (tua) sebertinya berkebangsaan India atau Pakistan masuk ke bus nomor 11E berbarengan dengan saya dan seorang teman saya yang keturunan Afsel-UK. Dua bus stop kemuka masuklah seorang perempuan kuli putih bersama anaknya di dalam buggy (kereta dorong). Tak lama kemudian perempuan kulit putih itu "mengamuk" dan menampar nenek-nenek yang tadi masuk bersama saya itu.

Hal sepele, hanya karena si nenek berbicara dalam bahasa India dan si perempuan kulit putih merasa ia sedang menggunjing anaknya.....tapi semua orang di bus itu tahu si perempuan itu tak suka pada kulit berwarna....tak ada orang kulit putih yang beraksi atas kejadian itu hanya beberapa orang kulit hitam dan tentu saja yang berdarah asia yang berespons..
Lalu, banyak pula driver bus-bus umum (kulit putih) terutama yang berlogo West Midlands Travel yang kadang-kadnag enggan berhenti di bus stop jika penumpangnya seorang Black.....Banyak kejadian yang menunjukkan bahwa semangat persamaan hanya indah di bibir para pemimpin Anglo Saxon tapi banyak masayrakatnya bahkan pemerintahnya yang mengabaikan ini.


Hal ini tentu tidak bisa kita jadikan alasan untuk mengeneralisir keadaan, tetapi harus diakui bahwa sedari kecil anak-anak Anglo Saxon selalu ditanamkan bahwa merekalah yang terkuat, terbaik dan terhebat. Fakta sejarah selalu dijadikan referensi bahwa GB (Great Britania) adalah bukti kejayaan mereka ribuan daerah mereka kuasai dan mereka eksploitasi. Hingga sampai detik ini mereka tetap merasa sebagai penguasa bumi.


Tapi harus diakui pula tidak semua anglo saxon demikian, Prof. Michael Toolan (dosen di birmingham University) yang rumahnya saya diami, mengakui bahwa semangat equalitas belum tumbuh dari bathin semua individu di UK. Namun, secara pribadi Michael sangat respect atas keberagaman termasuk perbedaan warna kulit.


Dari realitas tersebut kadang kala kita masih harus bertanya, benarkah dunia ketiga (seperti bangsa kita) betul-betul diakui eksistensinya oleh bangsa di dunia pertama, atau jangan2 kita hanya dilihat sebagai "ruang" yang bisa di eksploitasi ? Mengapa saya bertanya demikian, mengingat sebagai bangsa kita betul-betul tidak dihargai. Lihat saja pemerintah di dunia pertama selalu memproteksi segala kepentingan investasi milik mereka (swasta maupun pemerintah) di negara dunia ketiga. Bahkan tak segan mereka memproteksi dengan senjata, kemudian mereka juga mempersiapkan jebakan hutang luar negeri agar bisa mengontrol dunia ketiga.


Selanjutnya penting bagi kita untuk memahami pernyataan Evo Morales bahwa sesungguhnya telah tiba saatnya untuk melawan kekuatan dunia pertama yang seolah baik hati tetapi sesungguhnya menindas, yang nampaknya berperangi baik tapi sebenarnya membunuh, yang bermanis muka padahal mereka membenci...!!! Tampangs eperti malaikat padahal sesungguhnya iblis, mereka membantu tetapi untuk membunuh kita....
Dimana posisi bangsa kita saat ini ? Freeport, Caltex, Newmont dan beribu TNC/MNC telah menjadi "dewa" di negeri kita, mereka bisa melakukan apa saja yang mereka mau karena mereka punya sumber daya berupa uang. Hal ini makin parah karena pemeirntah kitapun tak pernah berani melawan....!!
Aku, semakin menyadari betapa "perih" menjadi warga bangsa dunia ketiga ketika berada disini -di salah satu jantung kapitalisme dunia- akhirnya aku ingin segera pulang dan menegaskan perlawanan atas ketidak adilan dan kejahatan kemanusiaan yang terjadi.


B'ham 22 Okt 2006
Huzer Apriansyah

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Popular Posts