Monday, October 10, 2011


Sumber : www.ongisnade.net


Ini kali kedua kukirim surat untuk mereka, ya mereka. Mereka sepasukan anak muda berseragam merah. Mereka yang telah menjadi pelipur di tengah seribu satu duka di negeri kami ini.

Anak muda berseragam merah, meski asah tentang juara belumlah menemukan wujudnya namun kau tetap tak berubah. Tetap saja kau adalah harmoni di tengah disharmoni yang dihadirkan si empunya kuasa di kursi-kursi terhormat. Anak-anak muda itu oase di keruhnya suasana negeri yang dipacu oleh rasa saling benci. Kau, telah menerbitkan harapan di saat anak-anak muda lainnya di negeri ini kehilangan suar kehidupan; tawuran, obat terlarang dan kebencian telah menjadi warna dominan anak muda di negeri kita ini…

Esok kau akan kembali ke lapangan, menarikan impian sekaligus harapan berpuluh juta rakyat Indonesia. Meski tarianmu belakangan tak selentur dan tak seindah yang diharapkan, tapi percayalah akan ada berjuta kibaran merah putih di belakangmu. Mereka yang setia memperjuangkan harapan akan selalu ada bersamamu, hari ini, esok dan nanti. Kami tak boleh kehilangan asah, karena akan pedih bagimu menari tanpa sorak sorai kami. Aku yakin jiwamu akan menangis andai tarian perjuanganmu kami abaikan.

Sunggu aku tak sanggup untuk berkata bahwa kami tak butuh kemenangan, meski kami tahu berat sungguh bebanmu untuk itu. Tapi aku tak bisa berbohong bahwa kami butuh kemenangan, kemenangan yang akan membawa kami pada keberanian merengkuh mimpi. Kemenangan yang tidak hanya berarti bagi sebuah asah bernama piala dunia, tapi lebihd ari itu kemenangan yang akan menjadi warna baru bagi tanah kita. Tanah yang telah direnggut keelokannya oleh keserakahan. Tanah yang tak dikelola dengan amanah.

Namun harapan akan kemenangan itu semoga tak menjadi beban bagi tarianmu esok, tak menjadi duri di atas lapangan. Sejatinya kami tak memikirkan kemenangan itu, sungguh !! Karena kami tahu ada waktunya nanti. Lebih dari sebuah kemenangan kami ingin menyaksikan tarianmu dalam semangat tanpa henti selama 90 menit,  semangat yang mengingatkan kami untuk tidak berhenti berjuang dalam hidup seberat apapun dinamikanya. Kami ingin melihat kaki-kaki lincahmu berlari dengan energi dan mimpi, yang mengingatkan kami untuk untuk berani bermimpi meski realitas begitu pedih. Kami mau kalian menari dari harmoni kerjasama, yang akan mengingatkan bangsa ini, bahwa kita butuh kerjasama, bukan kebencian dan prasangka seperti yang selama ini dipertontonkan di layer teve.

Setangguh apapun lawanmu esok, kami tak berhenti berteriak dan berdoa. Sekecil apapun peluang kita esok, bermainlah layaknya kanak-kanak yang mencintai bola dengan hatinya, berlarilah seperti air yang mengalir, bekerjasamalah dengan ketulusan dan kerendahan hati layaknya pasukan lebah yang tak kenal lelah.

Menarilah anak muda berseragam merah !!!



0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Popular Posts